Profil Putri Latifa, Anak Wakil Presiden UEA yang Disandera Ayahnya Sendiri

Putri Latifa tengah menjadi sorotan lantaran dilaporkan telah disandera oleh ayahnya sendiri.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Feb 2021, 17:00 WIB
Putri Latifa (kiri) bersama dengan Mary Robinson (kanan), mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia. (Foto: Kementerian Luar Negeri UEA)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Latifa atau yang memiliki nama lengkap Sheikha Latifa binti Mohammed bin Rashid Al Maktoum merupakan seorang anggota dari keluarga penguasa Dubai. Putri Latifa lahir pada 5 Desember 1985, dan kini berusia 35 tahun. 

Namanya tengah menjadi sorotan lantaran kasus penyanderaan yang dilaporkan oleh ayahnya sendiri. Ayahnya, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum merupakan seorang penguasa di Dubai dan wakil presiden UEA dan ibunya, Houria Ahmed Lamara berasal dari Aljazair.

Latifa memiliki dua saudara perempuan tiri dengan nama yang sama. Mereka adalah Sheikha Maitha (lahir 1980), Sheikha Shamsa (lahir 1981), dan Sheikh Majid (lahir 1987).

Dalam sebuah pernyataan video, Sheikha Latifa mengatakan bahwa dia dan saudara laki-lakinya, Sheikh Majid menghabiskan masa kecil mereka di bawah asuhan bibi dari pihak ayah.

Ia menempuh pendidikan dalam masa mudanya, di Dubai English Speaking School dan kemudian di Sekolah Internasional Choueifat, dengan satu tahun di Latifa School for Girls.

Sheikha Latifa adalah penerjun payung berpengalaman, dilatih oleh mantan juara dunia penerjun payung Stefania Martinengo, dan memegang peringkat instruktur terjun bebas.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Putri Latifa Hilang

Putri Latifa, putri penguasan Dubai dan wapres UEA yang dilaporkan disandera oleh ayahnya sendiri.

Sheikha Latifa melarikan diri dari Dubai pada akhir Februari 2018 dan dikembalikan secara paksa dari perairan internasional dekat pantai India oleh operasi gabungan India – Emirates pada 4 Maret 2018.

Pada Desember 2018, pengadilan kerajaan Dubai mengatakan bahwa dia kembali ke Dubai.

Dia diyakini dirawat secara paksa dan ditahan di bawah perintah ayahnya, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya