Liputan6.com, Jakarta - Menyikapi fenomena influencer saham belakangan ini, Praktisi pasar modal Ryan Filbert turut buka suara. Ia menyayangkan beberapa pihak yang terpancing untuk ikut investasi tanpa pengetahuan yang mumpuni.
Ryan tak mempermasalahkan jika ada lonjakan investor baru. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika investor baru ini nekat terjun ke pasar modal dan langsung membidik nilai investasi yang besar tanpa pertimbangan matang.
"Boleh ikutan investasi, tapi jangan nekat-nekatan. Sudah ngikut, lebih nekat dari yang diikuti,” kata dia dalam webinar Sinarmas Sekuritas - Cara Cerdas Mengambil Keputusan di Tengah Tren Berinvestasi, Kamis (18/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Ryan menekankan, yang perlu dimengerti dalam praktik investasi saham adalah komitmen untuk siap rugi. Ia menilai, umumnya orang-orang tertarik untuk berinvestasi saham karena iming-iming imbal hasil yang besar.
Untuk itu, ia menyarankan kepada calon investor atau investor baru untuk mempelajari dulu seluk beluk pasar modal sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Hal ini penting untuk memitigasi kerugian yang lebih besar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mulai Investasi dengan Jumlah Kecil
Setelah memiliki pengetahuan cukup, sebagai investor pemula disarankan untuk memulai dari jumlah yang kecil. Memang, investasi dengan nilai besar akan menghasilkan hasil yang besar pula. Namun, investasi dalam jumlah kecil disamping bisa menekan angka kerugian, juga bisa dimanfaatkan untuk mempelajari kondisi pasar.
“Yang dimulai dari kecil, akhirnya lanjut investasinya. Mungkin hari ini juga rupi, tapi karena kerugiannya dalam jumlah kecil, dia berani top up,” kata Ryan.
Ryan menekankan bahwa investasi mestinya tidak hanya dilihat dari sisi imbal hasilnya saja. Investasi diperlukan digunakan sebagai jaminan kemandirian finansial yang lebih baik pada masa mendatang.
Advertisement