Perdana Sejak 6 Tahun Lalu, Salju Selimuti Yerusalem selama Musim Dingin

Salju yang kini menyelimuti ibu kota Israel yakni Yerusalem merupakan kondisi alam yang baru kembali terjadi sejak enam tahun lalu.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Feb 2021, 09:00 WIB
Para wanita bermain di salju dekat the Dome of the Rock atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa pada pagi bersalju di Kota Tua Yerusalem (18/2/2021). Pada 2013, badai salju besar terjadi di Yerusalem dan menyebabkan listrik mati di beberapa wilayah. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Liputan6.com, Yerusalem - Penduduk Yerusalem terbangun pada Kamis 18 Februari dengan salju yang menyelimuti dan menutupi kota. Ini adalah pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. 

Menurut laman Haaretz, Jumat (19/2/2021), salju mulai turun di ibu kota pada Rabu sore, mencapai tujuh hingga 10 sentimeter (tiga hingga empat inci) dalam semalam.

Karena cuaca, pembukaan sekolah di Yerusalem tertunda, dan kelas akan dimulai pukul 09.00. Rute 1 ditutup untuk lalu lintas di kedua arah semalaman, dan dibuka kembali pada Kamis pagi. Layanan kereta juga terpaksa dihentikan karena salju, tetapi kembali beroperasi di pagi hari bersama dengan sarana transportasi umum Yerusalem lainnya.

Salju terus turun pada Rabu malam di Dataran Tinggi Golan, serta di daerah dataran tinggi di Galilea dan Tepi Barat bagian utara. 

Enam puluh sentimeter (sekitar 24 inci) salju menumpuk di dasar Hermon, dan hujan salju dilaporkan terus turun di gunung hingga Kamis.

  

Load More

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Akibatkan Penutupan Sekolah dan Jalan

Salju menutupi the Dome of the Rock atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa pada pagi bersalju di Kota Tua Yerusalem (18/2/2021). Badai salju turun dengan tebal di Dataran Tinggi Golan sehingga menyebabkan penumpukan salju. (AP Photo/Oded Balilty)

Dewan regional Merom Golan, Upper Gailee dan Golan mengumumkan bahwa sebagian besar sekolah mereka akan ditutup pada Kamis (18/2), seperti halnya Kotamadya Safed.

Beberapa jalan ditutup di Golan utara dan Galilea, dan transportasi umum mengalami gangguan di daerah tersebut.

Rute 90 juga ditutup dari Laut Mati ke Ein Gedi di kedua arah.

Otoritas Taman dan Alam menutup beberapa cagar alam dan jalur pendakian di utara dan selatan. Sementara itu, transportasi umum di Safed juga telah berhenti beroperasi, karena jalanan tetap bersalju.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya