Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang hendak bepergian jauh dengan menumpang kereta api kini punya opsi skrining COVID-19 yang lebih ekonomis. Sejak 5 dan 15 Februari 2021 lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melengkapi beberapa stasiun dengan sebuah alat yang bisa mendeteksi virus Corona penyebab COVID-19 melalui embusan napas.
Alat tersebut bernama GeNose C-19. GeNose merupakan karya anak bangsa, hasil inovasi dari Universitas Gadjah Mada. Alat ini disebut-sebut mempunyai beberapa keunggulan, yaitu memiliki akurasi 93-95 persen, hasil tes bisa diketahui dalam 3 menit, dan harganya terjangkau.
Dikutip dari Instagram resmi PT KAI, GeNose meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gasa) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam membedakan pola senyawa yang dideteksi.
Tes COVID-19 menggunakan GeNose dilakukan dengan menyimpan embusan napas dalam sebuah kantong udara. Kantong udara itu kemudian dihubungkan pad aalat GeNose yang sudah didukung kecerdasan buatan untuk mendeteksi virus Corona. Jika hasil tes negatif COVID-19, calon penumpang bisa melanjutkan perjalanan. Namun, jika hasilnya positif, penumpang akan diarahkan ke ruang isolasi.
Adapun syarat melakukan tes dengan GeNose C-19 bagi calon penumpang yakni:
1. Calon penumpang harus dalam kondisi sehat.
2. Calon penumpang sudah mempunyai tiket.
3. Calon penumpang dilarang makan/minum serta merokok kecuali minum air putih 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas.
GeNose C-19 sudah mendapat ijin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020. Biaya layanan tes menggunakan GeNose C-19 yakni Rp20.000/orang.
Saat ini, tes COVID-19 dengan GeNose bisa diakses di delapan stasiun:Stasiun Pasar Senen, Yogyakarta, Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Pasar Turi Surabaya.