WhatsApp Hadirkan Notifikasi, Sosialisasikan Update Kebijakan Privasi ke Pengguna

WhatsApp menghadirkan notifikasi guna mensosialisasikan tentang update kebijakan privasi WhatsApp yang akan berlaku Mei 2021.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Feb 2021, 09:00 WIB
WhatsApp (YASUYOSHI CHIBA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp menunda pemberlakuan kebijakan privasinya hingga 15 Mei 2021 karena banyak pengguna yang bingung akan pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.

WhatsApp pun menganggap misinformasi membuatnya kesulitan karena pengguna terlanjur mendapatkan informasi yang tidak benar terkait pembaruan kebijakan privasi WhatsApp.

Padahal menurut WhatsApp, tidak ada yang berubah dengan dengan layanannya. WhatsApp juga menyebut mereka tidak membagikan data dengan Facebook.

Sebagai bentuk sosialisasi mengenai kebijakan privasi baru ini, WhatsApp menghadirkan inn-app notification atau notifikasi di dalam aplikasi.

Director of Communication WhatsApp Sravanthi Dev mengatakan, sebelumnya kebingungan di kalangan pengguna membuat WhatsApp memutuskan menghadirkan komunikasi langsung melalui Status. Kini WhatsApp menambahkan dengan notifikasi.

WhatsApp menggulirkan in-app notification sebagai bentuk transparansi ke pengguna terkait kebijakan privasi barunya (Foto: WhatsApp)

"In-app notification akan menjadi cara komunikasi langsung WhatsApp dengan pengguna dalam mensosialisasikan kebijakan privasi baru," kata Sravanti, saat berbincang dengan media seputar perubahan kebijakan privasi WhatsApp, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, notifikasi ini akan muncul di bagian paling atas laman obrolan. Ketika diklik, isinya adalah sejumlah informasi mengenai perubahan kebijakan privasi.

Menurut Sravanti, kehadiran Status dan notifikasi dilakukan untuk memastikan pengguna memahami alasan WhatsApp memperbarui kebijakan privasi.

"Status dan in-app notification akan digulirkan hingga mendekati Mei 2021," tuturnya.


Layanan Hosting Facebook untuk WhatsApp Business API

WhatsApp Business API, layanan antarmuka pemrograman WhatsApp untuk bisnis berskala besar (Foto: WhatsApp)

Sravanthi lebih lanjut menjelaskan dengan kebijakan privasi baru ini, sebenarnya tidak ada yang berubah dengan percakapan pribadi antara pengguna dengan teman, keluarga, maupun bisnis kecil.

Percakapan pribadi dengan teman, keluarga, dan bisnis kecil tetap dilindungi enkripsi end-to-end. Di mana, yang bisa mengakses percakapan hanya pengirim dan penerima.

"Satu-satunya yang berubah adalah ketika pengguna ingin berbicara dengan bisnis berskala besar yang memakai layanan WhatsApp Business API," tutur Sravanthi.

WhatsApp Business API merupakan layanan berbayar untuk mengelola percakapan dengan pelanggan yang dipakai oleh perusahaan berskala besar, misalnya oleh Indosat Ooredoo di Indonesia. Pelanggan WhatsApp Business API kini memiliki opsi untuk memakai layanan hosting dari Facebook, guna mengelola obrolan dengan pengguna yang volumenya begitu banyak.

Sravanthi mengatakan, ketika bisnis memilih untuk menggunakan hosting miliknya sendiri, pesan masih dilindungi enkripsi end-to-end.

Namun ketika bisnis menggunakan layanan hosting Facebook, semua pesan tetap terenkripsi, tetapi bukan menggunakan protokol end-to-end.

Sebagai bentuk transparansi, WhatsApp pun menggulirkan label keterangan pada obrolan antara pengguna dengan bisnis yang memilih untuk menggunakan layanan hosting dari Facebook.

"Ketika pengguna berinteraksi dengan bisnis yang memakai layanan hosting Facebook, di atas percakapan, akan ada label bahwa bisnis terkait menggunakan layanan hosting Facebook dalam mengelola percakapan di WhatsApp," kata Sravanthi.

Sravanthi menyebut, jika bisnis menggunakan layanan hosting pihak ketiga, obrolan yang terjadi tidak dianggap terenkripsi end-to-end.

Sementara, ketika berinteraksi dengan bisnis yang memilih menyimpan pesan-pesan mereka sendiri, label yang ditampilkan layaknya pesan pribadi. Di mana, label menunjukkan bahwa pesan dilindungi enkripsi end-to-end.


Tak Bagikan Data Pengguna ke Facebook

WhatsApp, Logo WhatsApp. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sravanthi menjelaskan, bisnis yang menggunakan WhatsApp Business API menerima banyak pesan, dan bisa jadi membutuhkan pengelola pesan dari pihak ketiga.

"Bisnis mungkin memakai server pihak ketiga untuk mengelola volume pesan yang begitu banyak. Saat itu, pesan tidak dianggap dilindungi enkripsi end-to-end. Oleh karenanya WhatsApp akan memberikan label jika bisnis menggunakan layanan hosting Facebook," ujarnya memberikan penjelasan.

Kendati demikian menurutnya, bukan berarti WhatsApp membagikan informasi pengguna pada Facebook atau pihak ketiga.

Informasi yang dibagikan hanyalah obrolan pengguna dengan WhatsApp Business API. Tujuannya pun untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan.

"Alasannya adalah untuk menghadirkan layanan pelanggan yang lebih baik. Tidak berbeda dengan layanan CS perusahaan lain, percakapan akan direkam, untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan," tuturnya.

(Tin/Isk)

Load More

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya