Punya 2 Masalah, Statistik Tunjukkan Perbedaan Utama MU dan City

MU hanya meraih 10 poin dari tujuh pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris. Manchester City justru telah berkembang semakin kuat

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 19 Feb 2021, 15:00 WIB
Pemain MU Luke Shaw menghentikan Raheem Sterling dari Manchester City pada laga semifinal Piala Liga Inggris di Old Trafford di Manchester, Inggris, Rabu, 6 Januari 2021. (Peter Powell / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Penggemar Manchester United atau MU mungkin bertanya-tanya apa yang salah dengan tim kesayangannya akhir-akhir ini. Pasalnya, salah satu klub Liga Inggris ini, sudah tergusur dari posisi teratas oleh rival sengitnya Manchester City.

Sebelumnya, skuat Ole Gunnar Solskjaer tampaknya bersiap untuk meraih gelar setelah memimpin klasemen liga. Tapi, dalam perjalanannya saat ini mereka terjatuh dengan buruk.

Sementara itu, Manchester City telah berkembang semakin kuat dan sekarang tampaknya mustahil untuk MU bisa merebut kembali trofi Liga Inggris dari mereka.

Hasil imbang mengecewakan United dengan West Brom menumpuk kesengsaraan pada para pendukung tetapi kenyataannya adalah bentuk mereka menurun untuk sementara waktu sekarang.

MU hanya meraih 10 poin dari tujuh pertandingan terakhir mereka. Dan, statistik di bawah ini menunjukkan gambaran yang lebih makro. Sejak awal musim lalu: Manchester City mencatat 42W, 8D, 11L. Sedangkan, Manchester United, 31W 19D 12L

Load More

Simak Video Menarik Berikut Ini


Masalah Sama

Reaksi pemain MU Victor Lindelof setelah gol Manchester City pada pertandingan semifinal Piala Liga Inggris di Old Trafford di Manchester, Inggris, Rabu, 6 Januari 2021. (Peter Powell / Pool via AP)

Tim berjuluk Setan Merah mengalami masalah yang sama seperti musim lalu. Mereka terlalu banyak hasil imbang, yang terasa seperti kekalahan.

Hal ini jelas menunjukkan MU masih memiliki dua masalah utama. Mereka tidak mampu untuk mengubah hasil imbang menjadi kemenangan dengan mengalahkan lawan yang kuat.


Tak Mampu

Pemain Manchester City Kevin De Bruyne (kiri) mencoba menghalau tendangan pemain Manchester United Luke Shaw pada pertandingan semifinal Piala Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (6/1/2021). Manchester City mengalahkan Manchester United 2-0. (Peter Powell/Pool via AP)

Kemudian, Manchester United tidak mampu bertahan melawan lawan yang intens ketika mereka sendiri yang memimpin.

Meskipun pasukan Solskjaer telah mencetak lebih banyak gol ketimbang tim lain di liga, penggemar masih merasa serangan itu bisa berbuat lebih banyak.

MU hanya perlu mengubah mentalitas dan penampilan mereka. Para pemain harus bisa merubah hasil imbang menjadi kemenangan


Cuci Gudang

Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer duduk di bangku cadangan selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Leicester City dan Manchester United di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Sabtu, 26 Desember 2020. (Michael Regan / Pool via

Sebelumnya, dikabarkan MU akan melakukan cuci gudang penjaga gawang di akhir musim 2020-2021. Total ada tiga kiper yang bakal dibuang dari Old Trafford.

Menurut laporan Manchester Evening News, MU sudah puas dengan David de Gea sebagai kiper utama, dan Dean Henderson menjadi pelapisnya. Tiga kiper yang tidak berguna bakal ditendang.


Tersingkir

Sergio Romero dan Joel Pereira sudah tak punya masa depan di MU. The Red Devils tidak memiliki rencana mengaktifkan klausul perpanjangan kontrak setahun untuk keduanya.

Romero sudah tersingkir dari skuat utama MU pada musim ini. Dia secara efektif menjadi kiper kelima MU setelah De Gea, Henderson, Lee Grant dan Nathan Bishop.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya