Jepang Kembali Temukan 91 Kasus Mutasi Baru COVID-19

Pemerintah Jepang meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran mutasi baru ini yang diduga lebih resisten terhadap vaksin.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Feb 2021, 14:37 WIB
Orang-orang memakai masker untuk melindungi dari penyebaran virus corona menunggu di persimpangan di Tokyo (8/2/2021). Jumlah infeksi virus corona di Ibu Kota Tokyo, Jepang, meningkat sampai sembilan kali lipat sejak akhir musim panas lalu. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Jepang mengonfirmasi mutasi baru COVID-19 yang muncul di fasilitas imigrasi Tokyo. Permasalahan ini menjadikannya tantangan baru ketika negara itu mencoba mengatasi gelombang ketiga pandemi.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (19/2/2021) varian baru telah ditemukan dalam 91 kasus di daerah Kanto, Jepang timur kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato. Pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran mutasi baru ini yang diduga lebih resisten terhadap vaksin.

"Ini mungkin lebih menular daripada strain konvensional, dan jika terus menyebar di dalam negeri, itu dapat menyebabkan peningkatan kasus yang cepat," kata Kato.

Mutasi baru COVID-19 tampaknya berasal dari luar negeri tetapi berbeda dari jenis lain yang telah ditemukan secara sporadis di Jepang, menurut National Institute of Infectious Diseases.

Jepang, pada Rabu 23 Desember 2020, mengumumkan penangguhan masuknya warga negara non-Jepang ke negara itu dari Inggris. Aturan tersebut berlaku mulai 24 Desember.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan langkah-langkah pembatasan baru itu karena wabah varian baru Virus Corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris.

"Kami akan memastikan pencegahan penyebaran varian baru virus itu di negara ini. Untuk saat ini, diputuskan untuk memperkuat tindakan-tindakan pembatasan bagi pengunjung dari Inggris," kata Kato.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Aturan Karantina 14 Hari

Orang-orang yang mengenakan masker berjalan dekat papan bertema Olimpiade yang disponsori perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Jumat (29/1/2021). Olimpiade 2020 Tokyo yang ditunda terkait pandemi virus corona Covid-19 dijadwalkan ulang untuk diadakan pada musim panas ini. (AP Photo/Hiro Komae)

Sejauh ini belum ada keputusan kapan pembatasan baru ini akan berakhir.

Selain itu, Jepang mengimbau warga negaranya untuk tidak berpergian ke Inggris dalam waktu dekat.

Semua penduduk harus menjalani karantina selama 14 hari begitu kembali atau memasuki Jepang.

Jepang mengikuti jejak Hong Kong, Australia dan negara-negara Uni Eropa yang lebih dulu memberlakukan kebijakan baru terkait pendatang dari Inggris.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya