Puluhan Korban Longsor di Nganjuk Keracunan Makanan

Nafhan mengklaim, penyebab keracunan bukan dari makanan yang diolah Tagana Kemensos di Dapur Umum.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Feb 2021, 16:49 WIB
Tim penyelamat mencari korban di sebuah desa yang dilanda tanah longsor di Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021). BPBD Nganjuk dengan dukungan pihak terkait lainnya melakukan upaya penanganan darurat, seperti pencarian dan evakuasi korban hilang. (AP Photo/Trisnadi)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk, Nafhan membenarkan adanya keracunan massal belasan pengungsi korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk, pada Kamis 18 Februari kemarin malam.

"Iya betul mas, yang dilarikan ke rumah sakit ada dua orang. Anak-anak tidak ada," ujar Nafhan, Jumat (19/2/2021).

Nafhan mengklaim, penyebab keracunan bukan dari makanan yang diolah Tagana Kemensos di Dapur Umum. Karena makanan atau nasi dari dapur umum telah didistribusikan sejak sore.

Sedangkan peristiwa keracunan massal pengungsi korban longsor Nganjuk terjadi pada pukul 23.00 WIB beberapa jam setelah makanan ringan dari donatur dibagikan pada pukul 20.00 WIB.

"Distribusi makanan dari dapur umum sejak sore. Tapi yang makanan ringan dari donatur datang sekitar pukul 20.00 WIB," ucapnya.

"Sejumlah relawan dan Tim SAR juga mengaku kalau memang pada pukul 20.00 WIB itu ada pembagian mie ayam dari donatur," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dirawat di Puskesmas

Sementara terkait jumlah korban keracunan, Nafhan mengaku belum mendapat jumlah total dari korban keracunan ini. Dia hanya mengatakan, yang keracunan ringan lebih dari 10 orang, lalu yang gejala berat dua orang.

"Ringan lebih dari 10 orang dirawat di Puskesmas. Dua orang di RS belum dipastikan pengungsi atau relawan," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya