Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mampu mencetak laba bersih konsolidasi (audited) Rp 2 triliun pada 2020. Dengan laba ini maka earnings per share bank dengan kode saham BNGA ini di level Rp 80,72.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, 2020 merupakan tahun yang menentukan dalam sejarah CIMB Niaga di tengah tantangan yang dihadapi industri perbankan sebagai dampak dari Covid-19. Tidak ada yang lebih penting pada 2020 dibandingkan kelangsungan usaha perseroan.
Advertisement
"Langkah tersebut kami wujudkan dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, membantu nasabah agar usaha mereka dapat terus berjalan dan kebutuhan finansial tetap terpenuhi, serta turut mendukung program pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Selain itu, CIMB Niaga tetap fokus mengembangkan bisnis dengan menyediakan layanan perbankan terbaik bagi nasabah, mengerahkan sumber daya manusia yang andal, dan memanfaatkan teknologi digital agar dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan usaha.
Hingga akhir 2020, CIMB Niaga mampu mempertahankan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) di angka yang baik. Masing-masing sebesar 21,92 persen dan 82,91 persen.
Dengan total aset sebesar Rp 280,9 triliun per 31 Desember 2020, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 207,5 triliun dengan rasio CASA sebesar 59,62 persen. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 14,1 persen year-on-year (YoY) dan 14,4 persen YoY, sejalan dengan komitmen untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 174,8 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 1,7 persen YoY. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,9 persen YoY, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 4,5 persen YoY.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Syariah
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga atau CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 31,9 triliun dan DPK sebesar Rp 29,8 triliun per 31 Desember 2020.
Ke depan, CIMB Niaga akan terus fokus pada kualitas aset, mengelola biaya, dan pertumbuhan CASA, memperbesar bisnis Consumer serta usaha kecil dan menengah (UKM), dan melakukan inovasi terhadap layanan digital.
“Kami juga fokus pada percepatan strategi Forward 23+ khususnya customer journey, meningkatkan produktivitas, dan mencari peluang-peluang baru di tengah pandemi Covid-19,” tambah Tigor.
Advertisement