Ketersediaan Air Bersih Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Rumah Tangga

Pemerintah terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih dan sanitasi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 19 Feb 2021, 16:30 WIB
Penyaluran air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di Kota Padang. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan urgensi penyediaan kebutuhan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat. Kedua infrastruktur dasar tersebut dinilainya sangat penting untuk menjaga kualitas hidup, utamanya bagi perempuan dan ibu rumah tangga.

"Studi pembangunan di mana saja di semua negara, sangat menunjukan, sangat jelas, bahwa akses air minum itu sangat erat kaitannya dengan membantu beban terutama perempuan," kata Sri Mulyani dalam sambutan virtualnya pada acara penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I, Jumat (19/2/2021).

Berkaca pada hal tersebut, ia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk membangun dan menyediakan air bersih dan sanitasi, utamanya buat masyarakat yang belum dapat aksesnya.

"Pak Basuki tahu betul, dari semenjak saya menjadi Menteri Keuangan lagi satu tim dalam kabinet, saya termasuk yang terus menerus sering menanyakan sanitasi dan air bersih. Karena ini berhubungan dengan kualitas kehidupan rumah tangga," serunya.

Sri Mulyani juga menyoroti permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak menekan angka stunting ke level 14 persen. Menurutnya, air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan terpenting yang jangan sampai terlewati untuk mencapai itu.

"Maka saya dalam hal ini memang ingin terus mendorong pak Basuki dan seluruh pemerintah daerah agar pembangunan dan aksisibilitas dari air bersih dan sanitasi harus menjadi prioritas," tegasnya.

"Bahkan dalam situasi pandemi seperti ini makin penting karena ini adalah bagian dalam membangun ketahanan dan imunitas dari masyarakat," ujar Sri Mulyani.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kementerian PUPR Tunjuk Konsorsium WIKA Garap Proyek SPAM Jatiluhur Senilai Rp 1,7 T

Waduk Jatiluhur, Menegaskan Eksotisme Alam Purwakarta (Purwakarta)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I. Penandatanganan ini merupakan proyek KPBU pertama untuk SPAM regional yang menjadi kewenangan pusat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, proyek SPAM Regional Jatiluhur I akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik kepada 4 wilayah. Diantaraya untuk distribusi Provinsi DKI Jakarta sebesar 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik dan Kabupaten Karawang 350 liter per detik.

"Ini masih sangat kurang bagi Jakarta namun ini ada sumbangan yang tidak sedikit untuk melayani Warga Jakarta tentang air bersih dan juga melalui perpipaan dari Bekasi di Sentra Timur. Ini menjamin kualitas air yang lebih baik," kata dia dalam penandatanganan kerjasama KPBU SPAM Regional Jatiluhur, Jumat (19/2/2021).

Nilai total investasi dari proyek KPBU ini sebesar Rp 1,7 triliun dengan masa kerja sama selama 30 tahun. Di mana terdiri dari dua setengah tahun masa konstruksi dan 27 setengah tahun masa operasi.Sementara modalitas kerja sama proyek ini menggunakan design build operate Finance maintenance dan transfer.


Konsorsium

Waduk Jatiluhur mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia, Jumat (1/7). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Proyek ini menggunakan skema unsolicited dengan pemrakarsa konsorsium PT Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Persero Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah.

Proyek ini telah melalui proses pelelangan yang dilaksanakan oleh panitia pengadaan badan usaha pelaksana SPAM regional yang dimulai dengan tahapan pra kualifikasi pada Februari 2020. Kemudian diterbitkan surat penetapan pemenang lelang atau letter of the board kepada konsorsium pemrakarsa sebagai pemenang lelang pada tanggal 20 November 2020.

Tindak lanjut dari penetapan pemenang konsorsium pemenang lelang PT Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Persero TBk, dan PT Tirta Gemah Ripah selanjutnya membentuk badan usaha pelaksana atau BUP yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.

"Memperhatikan jadwal proyek yang ada target dimulainya konstruksi adalah kuartal III tahun 2021 dan direncanakan untuk beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya