Dinkes Jakarta Terima 60.000 Dosis Vaksin Covid-19, Vaksinasi Lansia Dimulai

Setelah menerima 70.000 dosis vaksin Covid-19 tersebut, Pemprov DKI Jakarta langsung melanjutkan vaksinasi untuk pedagang.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2021, 16:39 WIB
Tenaga kesehatan disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator saat kegiatan vaksinasi di RSCM di Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan secara resmi memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun pada hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pihaknya telah menerima 70.000 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. 60.000 Dosis vaksin Covid-19 di antaranya untuk lansia dan 10.000 lainnya bagi pedagang.

"Alhamdulillah untuk tahap kedua ini subuh tadi DKI Jakarta menerima 60.000 dosis untuk lansia dan 10.000 dosis untuk para pedagang di pasar-pasar tadi," katanya, Jumat (19/2/2021).

Setelah menerima 70.000 dosis vaksin Covid-19 tersebut, Pemprov DKI Jakarta langsung melanjutkan vaksinasi untuk pedagang. Vaksinasi lanjutan untuk pedagang ini diprioritaskan bagi pedagang Pasar Tanah Abang.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada lansia.

"Kami akan segera memberikan layanan mulai hari ini diberikan kepada lansia," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Vaksinasi Pedagang di Tanah Abang

Vaksin COVID-19 disiapkan untuk para pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang di blok A, B, F, dan G. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Widyastuti juga menjelaskan jumlah pedagang Tanah Abang yang divaksinasi Covid-19 sejak Rabu, 17 Februari 2021. Pada hari pertama vaksinasi, sebanyak 1.404 orang menerima vaksin Sinovac itu.

Sementara pada hari kedua yakni Kamis (18/2), sebanyak 1.413 orang divaksinasi Covid-19.

"Jadi memang tidak benar 1.500 (pedagang divaksinasi Covid-19) karena ada beberapa kondisi terkait skrinning yang memang ternyata harus ditunda," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya