Liputan6.com, Jakarta - Tenaga kerja di sektor hotel dan restoran juga akan disuntik vaksin Covid-19. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengatakan sebanyak 121.485 tenaga kerja di kedua lini bisnis tersebut nantinya akan mendapatkan vaksin.
"Sebanyak 121.485 tenaga kerja yang akan menerima vaksin Covid-19 nantinya dari 1.549 perusahaan di seluruh Indonesia," kata Maulana dalam dialog virtual pada Jumat (19/2/2021).
Advertisement
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan waktu dua pekan kepada PHRI untuk mengumpulkan data tenaga kerja penerima vaksin. Data sudah diserahkan kepada Kemenkes pada 15 Februari 2021 sebanyak 103.256.
Kemudian Kemenkes pada 17 Februari melakukan penyesuaian dengan menambah penerima vaksin sebanyak 18.229. Hingga total yang akan menerima vaksin sebanyak 121.485.
"Jadi memang pada 17 Februari, berdasarkan data yang kami berikan ada beberapa wilayah yang pemerintah memutuskan melakukan penyesuaian karena jumlah tenaga kerjanya masih kecil," jelas Maulana.
Ia mengatakan, antusiasme tenaga kerja untuk mengikuti vaksinasi sangat besar. Mereka yang belum bisa ikut berharap dapat mengikuti gelombang kedua. Jumlah yang nanti mengikut vaksinasi tersebut masih jauh di bawah total tenaga kerja di bawah PHRI yang mencapai 972 ribu.
Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu harapan industri pariwisata, yang di dalamnya termasuk perhotelan dan restoran, untuk dapat kembali tumbuh. Pasalnya selama setahun terakhir, hotel dan restoran sulit beroperasi.
"Sektor pelayanan jasa membutuhkan kepercayaan tinggi dari konsumen. Oleh sebab itu, sejak awal pandemi kami menerapkan protokol kesehatan berdasarkan imbauan dari pemerintah dan standar WHO," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2.816 Pedagang Tanah Abang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, antusiasme pedagang dan pengelola Pasar Tanah Abang sangat besar terhadap vaksinasi Covid-19 yang dimulai sejak 17 Februari 2021. Berdasarkan datanya, sebanyak 2.816 pedagang sudah mendapatkan vaksin.
Pada hari pertama vaksinasi, jumlah pedagang yang sudah mendapatkan vaksin sebanyak 1.400. Begitu pula dengan hari kedua dengan kisaran jumlah serupa.
"Antusiasme pedagang di awal tidak terbaca dengan jelas, tapi menuju H-1 tiba-tiba animonya luar biasa. Total sekarang ada 2.816," kata Arif dalam dialog virtual pada Jumat (19/2/2021).
Vaksinasi di Pasar Tanang Abang ini direncanakan berlangsung selama lima hari. Memasuki hari ketiga, kata Arif, masih banyak pedagang yang mendaftar untuk mengikuti vaksinasi.
Ia mengatakan sebanyak 53 ribu pedagang akan mendapatkan vaksin. Namun saat ini yang tervalidasi baru 30 ribu disebabkan adanya kios tutup karena pandemi. Total 30 ribu tersebut termasuk pedagang, serta petugas kebersihan, keamanan, dan parkir.
"Sebelum sensus ada 53 ribu pedagang, setelah sensor karena ada pandemi dan kios tutup angka bergerak terus dan estimasi kita sekarang mencapai 30 sampai 40 ribu. Tapi target yang kita canangkan di angka sekitar 53 ribu pedagang," jelas Arif.
Advertisement
Usai Divaksin Covid-19, Pedagang Harap Bisnis Kembali Menggeliat
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengapresiasi Kementerian Kesehatan atas program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang turut menyasar pedagang pasar. Mengingat vaksinasi sendiri sangat dinantikan oleh pedagang pasar yang juga termasuk kelompok UMKM.
"Kita mengapresiasi ya, sangat mengapresiasi program pemerintah terutama dari Kemenkes untuk melakukan vaksinasi kepada pedagang pasar UMKM. Dan ini yang memang kita tunggu-tunggu," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama, Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar, Rabu (17/2).
Ikhsan bilang, dampak pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir ini tidak hanya memukul ekonomi nasional. Akan tetapi, juga penyebaran virus mematikan asal China itu telah memukul parah bisnis UMKM, termasuk pedagang pasar.
"Mohon izin, bahwa dampak Covid-19 terhadap perekonomian bangsa ini memang terdampak besar. Juga dengan kepada pedang pasar atau pedagang pedagang mikro," paparnya.
Maka dari itu, dia berharap melalui program vaksinasi tahap dua ini bisnis UMKM domestik dapat segera menggeliat kembali. Menyusul adanya kekebalan kondisi imun tubuh pelaku usaha maupun masyarakat setelah di suntik vaksin Covid-19.
"Karena pedagang pasar paling sering interaktif atau paling mudah menularkan Covid-19, dengan vaksinasi kita senang saja," tutupnya.