Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Clubhouse yang terus meroket jelas berpengaruh pada total unduhan aplikasi ini. Bahkan App Annie mencatat pertumbuhan aplikasi ini terjadi dalam waktu relatif singkat.
Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (20/2/2021), pada 1 Februari 2021 App Annie memperkirakan jumlah unduhan Clubhouse secara global sekitar 3,5 juta, tapi pada 16 Februari 2021 jumlah unduhannya diprediksi melejit hingga 8,1 juta.
Adapun App Annie memperkirakan sekitar 2,6 juta lebih unduhan berasal dari Amerika Serikat. Kendati demikian, Clubhouse sendiri memang belum mengungkap secara resmi jumlah pengguna yang terdaftar di layanannya.
Baca Juga
Advertisement
CEO Clubhouse Paul Davison pada Januari 2021 hanya menyebut pengguna aktif pekanannya tumbuh hingga 2 juta. Dengan kata lain, jumlah pengguna aktif dan pengguna terdaftar bisa lebih besar.
Keberhasilan Clubhouse ini disebut juga mendorong pertumbuhan aplikasi lain yang menawarkan layanan serupa. Beberapa di antaranya adalah Dizhua dan Tiya and Yalla yang berhasil menarik perhatian pengguna di Cina, Mesir, Arab Saudi, dan Turki.
Sebagai informasi, aplikasi ini sendiri menjadi ramai diperbincangkan setelah CEO SpaceX Elon Musk sempat berkicau tentang layanan ini di Twitternya. Padahal, aplikasi ini sudah hadir sejak Maret 2020 dan pada Mei 2020 aplikasi ini baru memiliki 1.500 pengguna.
Kesuksesan aplikasi ini memang terbilang menarik, sebab Clubhouse sebenarnya belum rilis penuh untuk publik dan baru bisa dipakai oleh pengguna perangkat iOS.
Cara Kerja Clubhouse
Mengutip laman The Guardian, Senin (15/2/2021), Clubhouse merupakan aplikasi jejaring sosial ekslusif berbasis obrolan suara dan saat ini hanya tersedia untuk pengguna perangkat iOS.
Para pengguna bisa mendengarkan obrolan, wawancara, dan diskusi mengenai berbagai topik. Bisa dikatakan, Clubhouse mirip dengan podcast, tapi langsung dan ekslusif.
Ekslusif karena pengguna Clubhouse mesti mendapatkan undangan dari teman yang sudah jadi pengguna. Artinya, kamu tidak bisa asal unduh aplikasi dari App Store lalu membuat akun seperti jejaring sosial lainnya.
Ketika kamu bergabung jadi pengguna Clubhouse, kamu akan diminta memilih topik yang diminati. Misalnya topik tentang teknologi, buku, bisnis, atau kesehatan.
Makin banyak informasi yang kamu bagikan di aplikasi ini, makin banyak ruang obrolan dan pengguna Clubhouse yang akan merekomendasikan berbagai obrolan yang bisa diikuti.
Ruang obrolannya mirip conference call, tapi hanya ada sejumlah orang yang bicara dan kebanyakan mendengarkan. Mirip dengan panggilan telepon, ketika obrolan telah selesai, ruang obrolan akan tertutup.
Bagaimana cara gabung di Clubhouse? Caranya, kamu harus mendapatkan undangan dari orang yang sudah jadi pengguna. Pengguna tersebut akan membagikan link undangan ke nomor telepon kamu via SMS.
Link tersebut menuju ke toko aplikasi App Store untuk mengunduh Clubhouse dan langsung mendaftar.
Advertisement
Undangan Sampai Diperjualbelikan
Namun, pengguna Clubhouse tak bisa mengirimkan undangan kepada siapa saja yang ingin bergabung. Pada awalnya, pengguna yang sudah ada hanya memiliki dua undangan yang tersedia.
Dalam unggahan blog belum lama ini, pembesut Clubhouse mengatakan, tujuan mereka di tahun 2021 adalah menyelesaikan aplikasi tahap beta. Dengan demikian nantinya mereka bisa membuka Clubhouse untuk pengguna yang lebih luas di seluruh dunia.
Saking ekslusifnya Clubhouse, di Tiongkok, undangan untuk menggunakan aplikasi ini bahkan sampai dijual di e-commerce. Kendati demikian, pada 8 Februari 2021, Cubhouse diblokir di Tiongkok.
(Dam/Why)