Liputan6.com, Jakarta - Etihad Airways mengumumkan terobosan dalam memanfaatkan suku cadang pesawat tua. Maskapai penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab itu "menyulapnya" jadi karya seni yang indah.
Menggandeng seniman lokal, pihaknya mengubah berbagai bagian interior pesawat tua itu jadi karya yang dipamerkan di kantor pusat maskapai.
Para seniman menggunakan gulungan karpet, juga kain usang, peralatan darurat, dinding samping, jendela, serta kursi dari kelas ekonomi dan bisnis untuk instalasi tersebut, seperti dilansir dari laman Fox News, Jumat, 19 Februari 2021.
Baca Juga
Advertisement
Proyek itu dijelaskan sebagai "alternatif ramah lingkungan dalam menangani limbah" dibanding mengirimkan suku cadang pesawat lama ke tempat pembuangan.
"Bagian akhir masa pakai yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) telah diubah fungsinya jadi instalasi seni yang indah seniman terampil. Mereka menggunakan sisa pesawat langka dan tidak diinginkan," kata Direktur Eksekutif Guest Experience and Brand & Marketing Etihad Airways, Terry Daly.
"Dengan berkolaborasi dengan seniman dari komunitas lokal, tujuan kami tak hanya menampilkan bakat di wilayah ini, tapi mendorong inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan," tambah Daly.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komentar Seniman
Sementara itu, Azza Al Qubaisi adalah pematung kelahiran Abu Dhabi yang ikut dalam kemitraan tersebut. Ia menciptakan karya geometris dari rel pemasangan di lantai tempat duduk. Usai mendekonstruksi beberapa kursi, ia memiliki apresiasi besar terhadap ergonomi dan teknologi yang digunakan di dalamnya.
"Saya sudah mengerjakan karya seni kedua dengan melelehkan dan mentransmisikan materi bekas yang tidak saya gunakan untuk instalasi pertama, dan saya tidak sabar untuk membagikannya pada dunia," tutur Al Qubaisi.
Sementara itu, Christine Wilson, seniman kelahiran Irlandia yang saat ini tinggal di Dubai, membuat karya multidimensi menggunakan tirai pesawat, panel dinding, jaket pelampung, dan interior kabin. Ia mengatakan, karya itu adalah "refleksi visual dari cakrawala Abu Dhabi."
Ia juga menjelaskan itu sebagai "pencapaian luar biasa dari program luar angkasa UEA." "Ini mewakili kebanggaan nasional dan mengingatkan kita pada awal baru dan perjalanan baru," kata Wilson.
Advertisement