Jokowi: Kita Punya 30.000 Vaksinator Covid-19, tapi Sebarannya Tak Merata

Jokowi mengakui penerapan di lapangan tak mudah dan dibutuhkan improvisasi. Selain itu, ketersediaan vaksin Covid-19 juga belum cukup untuk memvaksin 182 juta penduduk.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Feb 2021, 18:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan secara virtual peringatan HUT ke-56 Partai Golkar menyebut, pandemi COVID-19 membuat kontraksi ekonomi di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia, Sabtu (24/10/2020). (Biro Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa jumlah vaksinator atau orang yang menyuntikkan vaksin Covid-19 di Indonesia mencapai 30.000 orang.

Namun, menurut Jokowi, sebarannya tidak merata di sejumlah wilayah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Namun, video pertemuan baru diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/2/2021).

"Meskipun kita memiliki 30.000 vaksinator, tetapi persebarannya ternyata tidak merata. Sehingga, ini juga menyebabkan proses vaksinasi ini antara provinsi (satu) dengan yang lain kecepatannya berbeda," jelas Jokowi.

Kendati begitu, dia mengatakan bahwa Kapolri dan Panglima TNI telah menerjunkan 9.000 pasukannya untuk menambah jumlah vaksinator. Dengan begitu, diharapkan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dapat selesai pada 2021.

"Saya kira ini akan sudah mencapai katakanlah 40.000 (vaksinator). Kalau satu orang vaksinator sehari bisa (memvaksin) 30 (orang). Berarti, sehari 1,2 juta. Itungan gampangnya seperti itu," kata Jokowi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penerapan Tak Mudah

Jokowi mengakui penerapan di lapangan memang tak mudah dan dibutuhkan improvisasi.

Selain itu, ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia juga belum cukup untuk memvaksin 182 juta penduduk meski vaksinator yang dimiliki sudah banyak.

"Tapi memang problemnya, yang masih problem adalah jumlah vaksin yang ada," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya