Menlu Retno dan Menlu China Wang Yi Bahas Situasi Myanmar, Dukung Peran ASEAN

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada Jumat 19 Februari 2021, mengadakan percakapan telepon guna membahas situasi di Myanmar.

oleh Hariz Barak diperbarui 20 Feb 2021, 18:00 WIB
Menlu RI Retno Marsudi melakukan kegiatan bekerja dari rumah di tengah pandemi Virus Corona. (Source: Twitter/@Menlu_RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada Jumat 19 Februari 2021, mengadakan percakapan telepon guna membahas situasi di Myanmar.

Dikutip dari kantor berita negara China Xinhua, Sabtu (20/2/2021), Retno mengatakan bahwa Indonesia sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan kesejahteraan serta keamanan masyarakat Myanmar harus selalu dikedepankan.

Indonesia juga disebut akan mempromosikan ASEAN untuk terlibat dalam situasi Myanmar secara konstruktif sejalan dengan prinsip non-campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. Hal ini diperlukan dalam upaya untuk memenangkan kepercayaan Myanmar di ASEAN, membantu Myanmar keluar dari situasinya, dan terus memajukan proses demokrasi inklusif di Myanmar, kata Menlu Retno.

Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya juga telah mengusulkan untuk mengadakan pertemuan informal para menteri luar negeri dan berharap China akan mendukungnya dan terus memainkan peran konstruktif dalam hal ini, kata Retno.

 

Simak video pilihan berikut:


Kata Menlu China

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi berbincang dengan Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan saat pertemuan di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Rabu (24/10). Pertemuan membahas kerja sama kedua negara antara lain di bidang kelauatan. (Daisuke Suzuki/POOL/AFP)

Sementara itu, Wang mengatakan bahwa Myanmar adalah tetangga yang bersahabat bagi China dan anggota keluarga ASEAN, menambahkan bahwa China dan ASEAN sangat peduli dengan situasi di Myanmar dan mengharapkan dimulainya kembali pemeliharaan perdamaian dan stabilitas.

Gejolak yang terus berlanjut di Myanmar bukanlah untuk kepentingan Myanmar dan rakyatnya, juga bukan untuk kepentingan negara-negara regional lainnya, kata Wang.

Baik militer Myanmar dan partai politik memikul tanggung jawab penting untuk stabilitas dan pembangunan negara, kata Wang, seraya mengungkapkan harapan bahwa pihak-pihak terkait di Myanmar, atas dasar kepentingan fundamental dan jangka panjang negara dan bangsa, akan memecahkan masalah secara damai, serta terus mempromosikan transisi demokrasi di Myanmar secara tertib.

Wang mengatakan, China mendukung ASEAN dalam menjalankan perannya dalam meredakan situasi saat ini di Myanmar dengan cara ASEAN, mengadakan pertemuan informal menteri luar negeri, dan mengikuti prinsip-prinsip non-campur tangan dalam urusan internal negara lain, dan pembangunan konsensus untuk mencapai kontak dan komunikasi awal dengan pihak Myanmar.

China, tambahnya, menyambut baik upaya aktif Indonesia untuk memperjuangkan persatuan dan kerja sama dalam koridor ASEAN, serta siap melakukan koordinasi yang erat dengan blok tersebut dan memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya