Bocah Korban Penculikan di Palembang Ditemukan Dalam Kondisi Tangan Terikat

Korban penculikan anak di Kota Palembang akhirnya bisa ditemukan warga dengan kondisi tangan terikat dan mata tertutup.

oleh Nefri Inge diperbarui 21 Feb 2021, 02:52 WIB
Ilustrasi Foto Penculikan Anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Palembang - Video penculikan anak yang terjadi di Kelurahan Sukarami Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari Jumat (19/2/2021), sempat viral di media sosial (medsos).

Aksi pelaku menculik ZI, bocah berusia 3,5 tahun, sempat terekam kamera CCTV warga sekitar, pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Ibu korban, Mardiana (38) dan anggota keluarga korban lainnya, langsung melaporkan kasus penculikan anak tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang.

Setelah 12 jam melaporkan aksi penculikan tersebut, akhirnya keluarga korban mendapatkan kabar, jika ZI ditemukan warga di kawasan Kebun Sayur Kelurahan Sukarami Palembang Sumsel.

Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Mardiana dan Jonriansyah, langsung dibawa ke rumah warga di Kelurahan Sukarami Palembang.

Tak lama kemudian, anggota Satres PPA Polrestabes Palembang langsung menjemput korban, pada Sabtu (20/2/2021) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra didampingi Kasat Reskrim, Kompol Edy Rahmat mengatakan, korban pertama kali ditemukan seorang pria yang merupakan warga sekitar.

"Korban ditemukan dalam kondisi kedua tangannya terikat dan mata tertutup, tapi kondisi fisiknya baik-baik saja," katanya.

Karena saksi yang menemukan pertama kali takut, ZI akhirnya dititipkan ke keluarganya, hingga akhirnya keluarga saksi menghubungi anggota Polrestabes Palembang.

Kasubnit PPA Polrestabes Palembang Iptu Fifin Sumailan bersama jajarannya, langsung ke rumah keluarga saksi untuk mengamankan korban.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Minta Uang Tebusan

Ilustrasi Foto Penculikan Anak (iStockphoto)

Untuk mengantisipasi adanya ancaman dari pelaku penculikan, tim Polrestabes Palembang sudah mengamankan ponsel Mardiana.

"Banyak orang yang memanfaatkan situasi dan kondisi untuk meraup uang. Tapi kita antisipasi dengan mengamankan ponsel ibu korban," ucapnya.

Dari banyaknya pesan masuk ke nomor selular ibu korban, ada beberapa pesan ancaman yang meminta uang tebusan agar ZI bisa dibebaskan. Uang tebusan yang diminta, mulai dari Rp10 juta hingga Rp25 juta.

Namun yang mengirim pesan tersebut, tidak berani memberikan foto atau video korban. Sehingga pesan tersebut tidak direspon.

"Kami masih buru pelakunya dan kami masih dalami lagi kasus ini," katanya.


Sempat Dikejar Warga

Ilustrasi Foto Penculikan Anak (iStockphoto)

Saat bertemu dengan anaknya ZI, air mata pun tak terbendung dari pelupuk mata Mardiana dan anggota keluarga lainnya. Dia langsung mengucapkan terima kasih ke anggota kepolisian, karena sudah berjibaku mencari keberadaan anaknya.

Dia pun menceritakan, jika saat kejadian penculikan, Mardiana sedang mengurus anak bungsunya yang masih bayi. Sedangkan korban bersama kakak korban DN (8), sedang asyik bermain di depan rumahnya.

DN yang menjadi saksi mata penculikan tersebut, langsung berteriak maling sembari mengejar laju sepeda motor pelaku dengan kecepatan tinggi. Para warga yang mendegar teriakan DN, langsung mengejar pelaku, namun hasilnya nihil.

"Saya tidak kenal dengan pelaku. Dia menggunakan helm, bermasker dan berjaket menggunakan motor scoopy biru," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya