BERANI BERUBAH: Bule Banting Setir Jual Mie Ayam Murah Meriah

Charlotte Peeters tadinya membantu usaha bidang pariwisata milik sang suami. Namun, pandemi Covid-19 membuat mereka harus banting setir mencoba bisnis baru, yakni berjualan mie ayam.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 22 Feb 2021, 06:00 WIB
Charlotte Peeters menyajikan mie ayam yang harganya murah dan enak rasanya. Porsinya yang banyak juga membuat pelanggan senang. (Foto: Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta- Tadinya beromset hingga Rp 200 juta per bulan, namun kini pemasukan menjadi nol. Itulah yang dirasakan Charlotte Peeters dan suaminya yang tinggal di DIY Yogyakarta. Pandemi Covid-19 membuat bisnis paket pariwisata, homestay, dan rental motor milik mereka menjadi nihil penghasilan.

Meski begitu, pasangan suami istri ini tak mudah menyerah. Situasi pandemi ini membuat mereka harus Berani Berubah bila ingin tetap bertahan. Sang suami pun mengusulkan untuk membuat warung mie ayam, dan Charlotte langsung mendukung.

“Kami buka warungnya dari 17 Agustus 2020, pas waktu Hari Merdeka kami membuka warungnya. Jualan satu porsi mie ayam mulai Rp 5.000. Kami pengen harganya murah, agar semua bisa datang untuk coba mie ayam kami,” jelas Charlotte kepada Tim Berani Berubah

Untuk menarik perhatian masyarakat, mereka juga memasang wajah Charlotte di bagian depan warung. Mbak Charly, ditulis di banner. Warung mie ayam dimana yang menjual dan menyajikannya adalah seorang bule. 

Siapa sangka, taktik pemasaran itu ternyata cukup jitu. Mie ayam buatan Charlotte dan suami menjadi viral dan ramai dikunjungi. Harganya yang bersahabat dengan dompet serta rasanya yang terbukti enak juga membuat banyak pelanggan menjadi setia. Terlebih karena porsi yang diberikan juga membuat perut kenyang.

Nah, kemarin setelah kami mendapat viral ya berubah lagi jadi mungkin 2-3 kali lipat (penjualannya). So, saat ini kami bisa jualan sampai plus minus 200 porsi sehari,” ungkap Charlotte. 

Kini keduanya bisa sedikit bernapas lega. Meski begitu, Charlotte sadar bahwa popularitas tak akan membantu mereka selamanya. Pelanggan bisa saja bosan, dan setelah masanya lewat, maka penjualan bisa saja turun.

 “Saat ini ramai, tetapi mungkin nanti kurang populer (bisa) turun (penjualannya). Paling penting inovasi, selalu cari inovasi untuk tetap bisa jadi menarik orang datang untuk makan,” lanjut dia.

 

 


Pantang Menyerah Demi Keluarga

Charlotte tengah menghabiskan waktu bersama keluarganya. (Foto: Liputan6.com).

Charlotte tahu bahwa badai belum sepenuhnya berlalu. Namun, dia bertekad untuk terus maju dan pantang menyerah, menerjang hembusan angin kencang sekali pun. Sebab, dia dan suami masih memiliki tanggung jawab kepada keluarga yang harus dipenuhi.

“Paling penting jangan menyerah, don’t give up. Kami sebelum warung juga coba beberapa produk lain selain mi ayam sama bakso. Yang paling penting jangan give up, lanjut terus, karena itu penting untuk percaya diri sendiri,” tutur Charlotte.

“Walaupun agak sulit, jangan menyerah. Berani ambil risiko, berani untuk berubah hidupnya, berani berubah ganti hidup total. Saya dari pariwisata ke bidang warung beda jauh, tetapi berani ambil risiko, Berani Berubah!” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah Charlotte maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya