28.329 Jiwa Terdampak Banjir di Karawang Akibat Tanggul Sungai Citarum Jebol

Jebolnya tanggul Sungai Citarum tak hanya menyebabkan 4 desa di Kabupaten Bekasi terendam banjir.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 21 Feb 2021, 13:07 WIB
Jebolnya tanggul Sungai Citarum menyebabkan banjir di Kabupaten Bekasi dan Karawang, Minggu (21/2/2021). (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Jebolnya tanggul Sungai Citarum tak hanya menyebabkan 4 desa di Kabupaten Bekasi terendam banjir. Di Karawang, 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjir yang juga disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi. 

Berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir Kabupaten Karawang mulai terjadi pada pukul 22.00 WIB, Sabtu 20 Februari 2021. 

"Sebanyak 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjir. Banjir disebabkan antara lain akibat hujan intensitas tinggi dan luapan Sungai Citarum," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran tertulis BNPB, Jakarta, Minggu (21/2/2021).

Menurut dia, 15 kecamatan terdampak tersebut yaitu Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat dan Cilamaya Wetan.

Jumlah warga terdampak mencapai 9.331 kepala keluarga atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 kepala keluarga di antaranya atau 4.184 jiwa mengungsi.

Banjir mengakibatkan 8.539 unit rumah terendam dan sejumlah infrastruktur terdampak. Petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan lanjutan.

"Merespons banjir tersebut, BPBD Kabupaten Karawang bersama TNI, Polri dan organisasi perangkat daerah terkait serta sukarelawan membantu evakuasi warga di lokasi terdampak. BPBD juga mengoperasikan dapur umum untuk penyediaan kebutuhan nutrisi warga terdampak banjir," kata Raditya Jati.

Tidak semua warga yang mengungsi menuju titik pengungsian, sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat, masjid dan hotel.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Status Tanggap Darurat

Sedangkan BNPB telah memberikan dukungan berupa pendampingan pos komando penanganan banjir, bantuan dana siap pakai sebesar Rp 250 juta, masker 10.000 buah, selimut 80 buah dan lampu garam 300 buah.

BNPB juga mendukung 1 perahu karet dan 10 buah pelampung yang dibutuhkan saat evakuasi warga.

Pemerintah Kabupaten Karawang sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung 8-21 Februari 2021.

"Dengan kondisi saat ini, pemerintah daerah akan memperpanjang hingga 14 hari ke depan," ujar Raditya Jati.

 


Kepala BNPB Bakal Cek Lokasi Banjir Bekasi-Karawang

Kondisi terakhir terpantau banjir masih menggenangi rumah-rumah warga. Penerangan listrik PLN dan suplai air dari PDM di Kabupaten Karawang masih dalam kondisi padam. Selain itu, jumlah masyarakat terdampak, pengungsi dan pelayanan dapur umum yang dikelola secara mandiri oleh warga belum terdata semua.

Kepala BNPB Doni Monardo dijadwalkan untuk melihat kondisi dampak banjir di wilayah Karawang dan Bekasi pada hari ini, Minggu (21/2/2021).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya