China Pertahankan Suku Bunga Pinjaman, Bursa Saham Asia Semringah

Bursa saham Asia kompak menguat seiringa ada sentimen positif dari China

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Feb 2021, 08:44 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin pagi (22/2/2021) seiring China mempertahankan suku bunga pinjaman.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,03 persen pada awal perdagangan.  Saham Softbank Group melonjak lebih dari dua persen. Sementara itu, indeks saham Topix menanjak 0,94 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,25 persen.

Sementara itu, indeks saham Australia sedikit berubah  pada awal perdagangan. Indeks saham Australia ASX 200 cenderung mendatar. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,11 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (22/2/2021).

China mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di posisi 3,82 persen. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.

Selain itu, suku bunga pinjaman lima tahun stabil di posisi 4,65 persen. Adapun loan prime rate (LPR) merupakan suku bunga acuan pinjaman yang ditetapkan setiap bulan oleh 18 bank.

Indeks dolar AS berada di posisi 90,29 setelah sempat berada di posisi 90,9. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 105,52 per dolar AS.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sambut Akhir Pekan, Bursa Saham Asia Bervariasi

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Jumat pagi seiring bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang tertekan.

Di Jepang, indeks saham Nikkei melemah 0,48 persen. Indeks saham Topix turun 0,36 persen. Harga konsumen di Jepang merosot 0,6 persen pada Januari 2021 dibandingkan awal tahun lalu. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,20 persen. Indeks saham Australia susut 0,65 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,06 persen.

Di Wall Street, indeks saham Dow Jones susut 119,68 poin ke posisi 31.493,34. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,44 persen ke posisi 3.913,97. Indeks saham Nasdaq merosot 0,72 persen ke posisi 13.865,36. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (19/2/2021)

Penurunan wall street seiring data klaim pengangguran mencapai 861.00. Angka ini termasuk tertinggi secara bulanan dan di atas estimasi Dow Jones mencapai 773.000. Indeks dolar AS berada di posisi 90,59, angka ini lebih rendah dari awal pekan di kisaran 90,9. Yen Jepang diperdagangkan 105,69 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya