Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Charlie Munger, Miliarder Berusia Hampir Seabad

Banyak orang bertanya-tanya apa rahasia berumur panjang dan bahagia yang dimiliki tangan kanan miliarder Warren Buffet ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2021, 22:09 WIB
Charlie Munger. PHOTO: NATI HARNIK/AP

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, tangan kanan pemilik Berkshire Hathway Warren Buffet adalah seorang laki-laki yang sudah berusia 95 tahun. Charlie Munger namanya. Dia pun masuk ke dalam deretan miliarder Amerika Serikat dengan kekayaan bersih mencapai USD 1,7 miliar (Rp 23,8 triliun).

Munger tidak hanya menjabat sebagai wakil ketua dari perusahaan investasi terbesar di AS Berkshire Hathway, tetapi dia juga merupakan seorang penerbit Daily Journal Corp dan dewan direksi perusahaan ritel Costco.

Di usianya yang hampir mendekati satu abad, Munger terbilang memiliki kehidupan yang cukup sukses. Banyak orang bertanya-tanya apa rahasia berumur panjang dan bahagia yang ia miliki.

Akhirnya pada pertemuan tahunan yang diadakan oleh The Daily Journal di Los Angeles, California, Munger mengungkapkan rahasianya. “Mudah, sangat sederhana,” kata Munger seperti melansir laman CNBC, Senin (22/2/2021).

Kemudian ia melanjutkan pembahasannya. “Jangan memiliki banyak rasa iri, kebencian, boros. Anda harus tetap ceria meski ada masalah, miliki lingkaran pertemanan yang dapat diandalkan, melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Aturan sederhana itu bisa membuat hidup Anda lebih baik,” kata dia.

Munger mengatakan, dengan keceriaan, itu akan menghilangkan perasaan negatif pada diri dan pemikiran.

Sekilas mengenai sosok Munger, dia dibesarkan di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Kisahnya yang bisa bertemu dengan Buffet, berawal sejak sebelum 1959. Munger meninggalkan Omaha dan memutuskan untuk tinggal di Los Angeles.

Ketika itu, Buffet berusia 7 tahun di bawah Munger yang pada saat itu usianya 35 tahun. Seorang dokter di Omaha memperkenalkan keduanya dan mengatakan mereka cocok dan akan berhasil.

Itulah alasan mengapa hingga kini Munger masih menjadi kepercayaan Buffet melihat perusahaannya yang kian sukses.

Sebelum bergabung dengan Berkshire Hathway, Munger dulunya seorang pengacara dengan bayaran USD 15 per jam.

Buffet begitu memuji kehebatan rekannya tersebut yang telah membuat perusahaannya sukses seperti sekarang ini.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Saksikan Video Ini


Intip Cara Para Miliarder Dunia Bikin Dirinya Tetap Produktif

Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race

24 jam sehari merupakan waktu yang berlaku sama bagi seluruh orang di dunia. Namun, semua orang memiliki aktivitas yang berbeda-beda untuk menghabiskannya.

Demikian pula, setiap orang memiliki kondisi produktivitas berbeda-beda. Ada yang mengisi waktu dengan gencar menggelar pertemuan atau rapat. Ada yang memanfaatkan waktu untuk memanjakan diri atau bermeditasi. Semua bergantung pada kehendak diri sendiri.

Terkait hal tersebut, sebagian orang mungkin bertanya-tanya bagaimana para miliarder dunia mengkondisikan hari-hari yang mereka jalani yang pasti sangat sibuk. Terutama untuk memaksimalkan produktivitas kinerja mereka.

Melansir laman CNBC, Sabtu (20/2/2021), berikut hal yang dilakukan para orang orang terkaya dunia sekaligus mungkin bisa menjadi tips untuk meningkatkan produktivitas Anda di rumah atau tempat kerja.

1. Miliarder Jack Dorsey: manfaatkan teknologi buat rapat

Sebuah riset menunjukkan, sebagian besar manajer mempercayai bahwa rapat dapat membuat seseorang menjadi lebih produktif.

Menurut survei yang dilakukan Harvard Business School dan Universitas Boston, ada 65 persen manajer mengatakan dengan mengadakan rapat itu dapat meningkatkan produktivitas.

Dalam hal ini, Jack Dorsey selaku CEO Twitter memiliki pendekatan yang ia yakini akan mempercepat proses berpikir kritis ketika mengadakan sebuah rapat dengan memanfaatkan teknologi.

“Sebagian besar rapat saya sekarang berbasis dokumen Google, dimulai dengan 10 menit membaca dan berkomentar langsung di dokumen,” tweet Dorsey pada 2018.

“Praktik ini menyediakan waktu bagi semua orang untuk berada di halaman yang sama, memungkinkan kita untuk bekerja dari banyak lokasi, dan mendapatkan kebenaran / pemikiran kritis lebih cepat,” kata dia.

2. Miliarder Elon Musk: Kurangi Rapat

Berbeda dengan CEO Twitter, pemilik Tesla Elon Musk justru banyak mengurangi pertemuan. Musk berpikir bahwa lebih baik fokus untuk diri sendiri ketika memiliki waktu luat daripada membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak membuat lebih baik.

“Rapat yang terlalu sering adalah hal buruk,” begitu dikatakan Musk dalam sebuah surat ditujukan untuk karyawannya pada 2018. Bahkan musk mengatakan, hindari rapat kecuali ada masalah yang mendesak.

3. Jeff Bezos: Selalu buat keputusan dengan cepat 

Menurut Bezos, sangat penting untuk membuat sebuah keputusan secara cepat. Walau membuat keputusan tidak mudah, tetapi hal itu harus dilakukan terlebi jika Anda seorang pemimpin. Itu mengapa pentingnya berpikir cepat ketika harus memutuskan sesuatu.

Di samping itu, juga harus mampu mengetahui dan mengoreksi sebuah kesalahan dengan cepat. Hal ini begitu penting, apalagi ketika Anda sudah terjun langsung ke dunia bisnis.

 

 


4. Steve Jobs: Mengatakan Tidak

9 Januari 2015 menandai tepat 8 tahun sejak pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Apple saat itu, Steve Jobs, memperkenalkan iPhone.

Mantan CEO Apple tersebut percaya bahwa kunci produktivitas didapatkan ketika dia tahu kapan harus berkata ‘tidak’. Namun di samping itu, Anda juga harus bisa memutuskan segala hal yang masuk akal untuk mengganti kata tidak tersebut ketika menolak ide-ide bagus lainnya.

5. Bill Gates: Bermeditasi

Berbeda dari miliarder pada umumnya, Bill Gates justru bisa meningkatkan produktivitasnya dengan bermeditasi.

Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan kebiasaan favoritnya. “Hal itu bisa kembali meningkatkan fokus saya,” ujar Gates. Dengan bermeditasi, dia bisa melatih pikiran.

Sama seperti Gates, pendiri Microsoft pun bisa bermeditasi dua atau tiga kali dalam seminggu. Itu dilakukan selama kurang lebih sepuluh menit untuk sekali bermeditasi.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya