Liputan6.com, Jakarta - Pada tanggal 23 Februari 1980, speed skater, Eric Heiden memenangkan perlombaan 10.000 meter di Olimpiade Musim Dingin di Lake Placid, New York.
Heiden mencetak rekor dunia dengan waktunya dan memenangkan medali emas kelima yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pertandingan tersebut.
Advertisement
Heiden memulai karir dengan berlatih sebagai speed skater sejak usia 14 tahun.
Mengutip dari History, Selasa (23/2/2021), pada Olimpiade Musim Dingin 1976 di Innsbruck, Austria, saat itu ia berusia 17 tahun, berada di urutan ketujuh dalam perlombaan 1500 meter dan ke-19 dalam perlombaan 5000 meter.
Dia kemudian memenangkan kejuaraan speed skating dunia pada tahun 1977, 1978 dan 1979 dan menjadi pahlawan di Belanda dan Norwegia, di mana olahraga ini populer, namun tetap kurang terkenal di Amerika Serikat.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kemenangan Membawa Ketenaran
Heiden langsung menjadi terkenal di tanah airnya, setelah penampilannya yang luar biasa di Olimpiade Musim Dingin 1980 di Lake Placid.
Pada 15 Februari, Heiden memenangkan medali emas pertamanya, di nomor 500 meter.
Selama sembilan hari berikutnya, kemenangan ini diikuti oleh empat lagi finis di tempat pertama, di nomor 1000 meter, 1500 meter, 5000 meter dan 10.000 meter.
Pada tanggal 23 Februari, fenomena skating berusia 21 tahun itu memecahkan rekor dunia di nomor 10.000 meter, dengan waktu 14:28:13.
Hebatnya, malam sebelum kemenangan kelimanya, Heiden begadang untuk menyemangati tim hoki es putra AS saat mereka mengalahkan Uni Soviet dalam kekecewaan besar.
Dia ketiduran keesokan harinya dan bergegas ke arena balapan setelah makan hanya beberapa potong roti untuk sarapan.
Sebelum Heiden, tidak ada atlet lain dalam sejarah Olimpiade yang pernah memenangkan lima medali emas individu.
Setelah pensiun dari speed skating, Heiden, yang sebagian besar menghindari sorotan, menjadi pembalap sepeda profesional dan ahli bedah ortopedi.
Reporter: Veronica Gita
Advertisement