Liputan6.com, Jakarta - Adalah Shubasini Revichandren, Miss Malaysia Petite Spokeperson 2017, bersama sang suami, Raj, menginisasi bank makanan bagi orang yang membutuhkan. Melansir laman Mstar, Senin (22/2/2021), sudah sebulan lalu sejak keduanya menyediakan ragam kebutuhan pokok dan penganan, seperti biskuit, gula pasir, beras, milo, dan susu.
Shubasini dan Raj membangun rak sembako tersebut di dekat trotoar pusat binatu di Taman Kinrara, Puchong, Malaysia untuk memudahkan siapa saja yang perlu mengambil makanan. Refleksi empatinya kian dalam, mengingat Shubasini tercatat datang dari keluarga tak berada.
"Saya berasal dari keluarga sederhana dan biasa makan hanya sekali sehari. Jadi, saya cukup mengerti bagaimana rasanya hidup dalam keterbatasan," katanya. "Sumbangan kecil selama pandemi ini dilakukan untuk memungkinkan mereka yang kurang beruntung mendapat setidaknya persediaan makanan agar dapat bertahan hidup."
Baca Juga
Advertisement
Shubasini mengaku bersyukur bisa memberi sedikit bekal makanan gratis. Ia menyambung, bersama sang suami, mereka akan memastikan semua stok pangan di rak selalu mencukupi dan terus menambah pasokan setiap dua hari sekali.
"Setiap hari pekerja binatu di sana menghubungi saya, memberi tahu banyak orang malang datang dan mengambil kebutuhan di rak," tuturnya, menambahkan bahwa ia merasa terharu karena ada juga orang lain yang datang untuk menambah persediaan makanan.
"Ini juga harapan saya ketika memutuskan membuka bank makanan, agar muncul kesadaran masyarakat untuk membantu yang membutuhkan," ujarnya.
Selain memastikan ketersediaan makanan, eks Miss Malaysia Petite Spokeperseon ini juga meninggalkan nomor telepon pribadinya di rak sembako tersebut. Tujuannya agar siapa pun dapat menghubunginya jika membutuhkan bantuan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Kepedulian Kolektif
Lebih jauh melangkah, Shubasini Revichandren dan suami mengaku berinisiatif mengunjungi rumah-rumah warga yang membutuhkan untuk memberi bantuan sekaligus mendengarkan masalah mereka. "Jika ada yang kesulitan membeli makanan, membayar biaya pengobatan, atau membeli perlengkapan sekolah untuk anak-anak, jangan malu untuk menghubungi saya," katanya.
"Baru-baru ini kami juga membantu empat keluarga untuk membelikan berbagai perlengkapan sekolah bagi anak-anak mereka dan tak ada perasaan lain, selain senang melihat mereka tersenyum," imbuhnya.
Ditanya tentang dana, perempuan yang kini jadi pengusaha itu mengatakan, semuanya merupakan uang pribadi dan suaminya. "Syukurlah saya mendapat rezeki lebih dari bisnis yang saya jalankan. Saya salurkan rezeki itu untuk membantu yang membutuhkan," ujarnya.
Kerja sukarela yang dilakukan dikatakan semakin berkembang karena mulai mendapat perhatian dari komunitas multiras yang ingin bergabung memberi bantuan. Ia bercerita telah menerima telepon dari seorang wanita Tionghoa yang ingin membantu agar lebih banyak orang mendapatkan keuntungan.
"Bayangkan, kami tak saling mengenal, tapi wanita ini menghubungi saya menanyakan bagaimana ia bisa mengulurkan tangan membantu. Saya terharu karena ini bukti bahwa kita sebagai orang Malaysia sangat peduli satu sama lain," jelasnya.
Dalam waktu dekat, kata Shubasini, ia berencana mendirikan beberapa bank makanan di daerah lain. Ia juga berharap lebih banyak orang akan mendapat manfaat dari gerakan tersebut.
Advertisement