Pasokan Vaksin COVID-19 Terbatas, Jepang Akan Vaksinasi Lansia Secara Bertahap

Dengan terbatasnya pasokan vaksin COVID-19, Jepang akan memvaksinasi lansia di wilayahnya secara bertahap.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Feb 2021, 14:59 WIB
Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo- Jepang hanya akan menerima dosis terbatas untuk vaksin, dalam beberapa bulan pertama vaksinasi COVID-19 di wilayahnya.

Hal itu membuat pemberian suntikan vaksin COVID-19 untuk lansia di Jepang akan dilakukan secara bertahap.

Vaksin COVID-19 produksi Pfizer yang disetujui untuk digunakan di Jepang, meningkatkan produksi mereka di Eropa.

Tetapi, peningkatan pasokan itu kemungkinan tidak akan mencapai Jepang hingga Mei 2021, kata Menteri Reformasi Administrasi Jepang, Taro Kono dalam sebuah wawancara dengan NHK.

"Kami ingin memulai vaksinasi untuk lansia pada bulan April, tetapi sayangnya jumlah dosis yang dialokasikan untuk mereka pada awalnya akan sangat terbatas, jadi kami akan memulainya secara perlahan," kata Kono, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (22/2/2021).

Jepang telah bernegosiasi untuk menerima lebih dari 500 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer.

Diketahui bahwa regulator Jepang sejauh ini hanya menyetujui satu kandidat vaksin, dan negara itu tetap bergantung pada pasokan impor yang terhambat oleh masalah produksi dan pengelolaan ekspor.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Berikut Ini:


Jepang Tetap Terapkan Penggunaan Dua Dosis Vaksin COVID-19

Sebuah nampan dengan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 ditempatkan di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Ketika Jepang dan negara-negara lain mempertimbangkan bagaimana memperluas pasokan vaksin yang langka, sebuah penelitian Israel baru-baru ini menunjukkan bahwa satu suntikan formula Pfizer dapat melindungi dari virus, daripada dua dosis standar.

Meskipun demikian, juru bicara kepala pemerintah Jepang menegaskan pada Senin (22/2) bahwa persetujuan peraturan vaksin COVID-19 didasarkan pada aturan dua dosis.

"Saya pikir kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati apakah kita dapat segera menyimpulkan dari penelitian ini bahwa satu dosis sudah cukup atau tidak," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato.

Sejak Taro Kono dipilih pada Januari 2021 untuk memimpin gerakan vaksinasi COVID-19 di Jepang, dia menolak untuk memberikan batas waktu yang pasti kapan vaksin akan tiba dan didistribusikan.

Namun pemerintah Jepang tetap berpegang pada janji untuk mengamankan vaksin yang cukup bagi seluruh 126 juta populasi pada Juni 2021.

Jepang sebelumnya telah bernegosiasi untuk menerima 144 juta dosis vaksin Pfizer tahun 2021 ini, dan pengiriman kedua dari sekitar 450.000 vaksin yang tiba pada hari Minggu.

Diketahui bahwa Jepang telah memulai kampanye vaksinasi COVID-19 nya pekan lalu dengan dokter dan perawat yang mendapatkan suntikan pertama.

Negara itu memprioritaskan vaksinasi untuk sekitar 4,7 juta tenaga medis, sekitar 1 juta lebih dari perkiraan semula.


Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya