Liputan6.com, Jakarta Kehadiran kucing di rumah bisa memberikan pengaruh besar bagi anak-anak dari berbagai usia. Secara umum kucing sendiri menikmati perhatian dan kasih sayang yang diberikan anak-anak.
Dalam survei Cats Protection pada 2018 yang dikutip dari cats.org.uk, sebanyak 96% orang setuju bahwa ada manfaat bagi anak yang tumbuh bersama kucing. Dua manfaat teratas adalah mengajari mereka belas kasih terhadap makhluk hidup dan mendorong rasa tanggung jawab.
Advertisement
Anak-anak menganggap kucing sebagai sahabat mereka dan belajar banyak hal penting. Mulai dari belajar tentang empati, perhatian, dan cinta. Untuk anak tunggal, kucing bisa menjadi sumber penting persahabatan dan kesempatan bermain. Beberapa anak bahkan lebih suka berbagi perasaan dengan hewan peliharaan daripada orang lain.
Adapun manfaat fisik lain bagi anak-anak juga dan kepemilikan hewan peliharaan dapat memberikan sumber kenyamanan selama pemulihan dan rehabilitasi.
Tips merawat kucing
1. Orang tua memberi contoh
Anak-anak belajar paling baik dengan cara melihat. Jika orang tua perlu memperlakukan kucing dengan kasih sayang dan rasa hormat. Dengan begitu anak-anak akan mencontohnya dan tertanam dalam dirinya hingga ia dewasa.
2. Ceritakan tentang kucing
Setelah anak cukup besar dan bisa berkomunikasi, jelaskan bahwa kucing suka ditinggal sendirian saat makan atau tidur dan mereka bisa ketakutan saat orang berteriak, melakukan gerakan tiba-tiba, atau mencoba menariknya.
Seiring berjalannya waktu anak-anak akan segera mempelajari tanda-tanda kucing yang tidak bahagia seperti ekor mengibas, bulu yang kusut atau mendesis dan akan menghindari melakukan hal-hal yang membuat mereka kesal.
3. Merawat bersama-sama
Jika anak sudah tahu cara bersikap, ajaklah dia untuk terlibat dalam perawatan kucing. Minta mereka membantu rutinitas memberi makan, perawatan dan bermain-main. Kamu juga bisa ajak anak ketika membeli makanan dan memperkenalkan makanan-makanan kesukaannya. Sehingga anak tahu mana yang baik dan tidak baik.
Salah makanan kucing favorit adalah Muezza. Brand makanan kucing kering ini juga mengandung nutrisi yang lengkap dengan kadar yang tepat, sesuai dengan formula yang dirancang ahli nutrisi. Diolah dari bahan alami dengan teknologi modern dan sudah tersertifikasi halal dari The Central Islamic Committee of Thailand, Muezza membantu menjaga kucing tetap sehat. Tersedia dalam 4 varian lezat yang disukai kucing, yakni Mackerel Flavor, Ocean Fish Flavor, Tuna Flavor, dan Salmon Flavor. Segera pesan Muezza berkualitas ini di Shopee dan Tokopedia.
4. Ciptakan tempat yang aman untuk kucing
Tempat makanan dan kotoran kucing harus diletakkan jauh dari jangkauan balita. Namun, pastikan lokasi aman dan nyaman bagi kucing tidak mengalami stres dan mudah jika akan ke toilet.
Kamu juga bisa memastikan memiliki sudut pandang yang tinggi yang dapat mereka gunakan untuk mengawasi dari jarak yang aman. Ajari anak untuk tidak mengganggu kucing kandangnya, atau saat tidur, makan atau memakai kotak kotorannya.
Advertisement
Catatan bagi kamu yang memiliki bayi
Kehadiran bayi di rumah juga membuat kucing penasaran lho. Pada umumnya kucing merespons bayi dengan baik. Tetapi ingat bahwa memiliki bayi akan mengubah rutinitas dan gaya hidup, sesuatu yang dapat mengganggu ketenangan kucing. Untuk membantu kucing menghadapi perubahan ini.
Letakkan kandangnya jauh dari tempat bayi kamuPindahkan mangkuk makan dan kotak kotoran ke lokasi barunya secara bertahap.Kurangi waktu bermain karena kamu pasti sibuk dengan bayi. Namun untuk memberikan makan usahakan seperti biasa.Jadikan kamar bayi tempat terlarang bagi kucing.
(*)