Liputan6.com, Jakarta - Tubuh manusia dapat mengalami beberapa reaksi. Salah satunya adalah pipi kita dapat berubah menjadi warna kemerahan.
Dikutip dari Bright Side untuk berita terkini, Senin (22/2/2021), ketika sistem tersebut merasakan beberapa jenis emosi tertentu, kelenjar adrenal melepaskan hormon yang disebut adrenalin.
Advertisement
Hormon tersebut adalah yang bertanggung jawab untuk memicu respon tubuh.
Detak jantung kita akan mulai berpacu ketika hormon adrenalin dilepaskan yang akan menyebabkan pembuluh darah membesar dan kadar oksigen juga dapat meningkat serta darah akan mengalir.
Para peneliti menemukan bukti bahwa area yang paling rentan terhadap kemerahan ini adalah pipi, leher, dan telinga.
Bagian-bagian pada tubuh ini memiliki struktur anatomi yang berbeda yang memungkinkan terjadinya reaksi spontan dan tidak dapat terkendali.
Beberapa hal yang membuat reaksi ini terjadi adalah saat kita mengalami rasa malu, jatuh cinta, atau bahkan saat marah.
Suhu juga bisa menjadi alasan karena jika suhu tubuh kita naik ataubahkan turun, kemerahan di pipi akan muncul.
Selain itu, demam serta mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu juga dapat menyebabkan pipi menjadi memerah.
Komunitas ilmiah belum menemukan penjelasan yang akurat tentang tujuan sebenarnya wajah dapat memerah. Namun, dalam upaya untukmemberi penjelasan, ilmuwan yang berbeda telah menghasilkan teoridan mengajukan beberapa hipotesis baru.
Teori Fungsi Pipi Merona
Ada tiga teori yang paling diterima dan masuk akal yaitu:
1. Teori Komunikatif
Menurut teori ini, wajah merona berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada lawan bicara atau orang lain di sekitar kita. Artinya, kami akan memberikan informasi tanpa berkomunikasi secara lisan.
2. Perhatian Sosial yang Tidak Diinginkan
Pada teori ini, tujuan dari wajah orang merona adalah sebagai cara bagi orang yang melihat kita untuk segera sadar bahwa kita tidak senang dengan perhatian yang mereka berikan kepada kita.
Oleh karena itu, hal tersebut adalah sesuatu yang sama sekali dapat dihindari dan muncul sebagai respons terhadap situasi di mana kita sedang diteliti, dipuji, atau apa yang kita rasa terlalu menarik perhatian yang tidak diinginkan.
3. Eksposur
Wajah akan merona sebagai respons atau konsekuensi dari ketakutan bahwa beberapa jenis informasi pribadi -- seperti rahasia atau suatu kebohongan, telah terungkap.
Reporter : Paquita Gadin
Advertisement