Liputan6.com, Jakarta - Mengalami peningkatan 165 persen dibandingkan 2019, aktivitas transaksi pasar saham di Indonesia tahun lalu rata-rata dilakukan oleh 251 ribu investor.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi juga menyebut bila peningkatan yang terjadi merupakan kebangkitan investor domestik.
"Yang aktif itu rata-rata 251 ribu investor, tumbuh 165 persen dari rata-rata tahun sebelumya. Kepemilikan investor yang terjadi di tahun 2020 menjadi kebangkitan investor domestik," kata Inarno di Capital Market Outlook 2021, Senin (22/2/2021).
Baca Juga
Advertisement
Inarno juga menuturkan, bila kenaikan yang terjadi tak terlepas dari masyarakat yang melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH). Hal ini juga mempengaruhi pola aktivitas masyarakat.
"Untuk nilai transaksi berada di kisaran Rp20 triliun per hari. Ini merupakan rekor rata-rata nilai transaksi harian yang terjadi di BEI. Karena itu kami sangat berterima kasih kepada seluruh pelaku pasar," ujar dia.
Optimisme investor pada 2020 juga terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Januari. Pada bulan pertama itu, IHSG sempat turun 1,95 persen secara month to month, namun kembali naik 4,2 persen di bulan Februari secara year to date.
"Merupakan yang tertinggi di ASEAN dalam 3 tahun terakhir, volume perdagangan mencapai 20 miliar saham per hari. Sedangkan untuk frekuensi transaksi saham mencapai 1,6 juta per hari," ujar Inarno.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investor Saham Tembus 2 Juta di Pasar Modal Indonesia
Sebelumnya, jumlah investor saham di pasar modal Indonesia meningkat. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah single investor id (SID) saham mencapai 2.001.288 per 16 Februari 2021.
Demikian mengutip dari instagram resmi @indonesiastockexchange yang dikutip Jumat, 19 Februari 2021. Dalam unggahan tersebut disebutkan jumlah SID saham mencapai 2.001.288 per 16 Februari 2021.
Angka tersebut meningkat dari posisi 2020. BEI mencatat jumlah investor baru yang tercipta pada 2020 mencapai pertumbuhan 53,47 persen dari total jumlah investor pada 2019.
Tercatat jumlah investor saham pada akhir 2020 telah mencapai 1.695.268 SID. Terdapat pertumbuhan sebanyak 590.658 SID jika dibandingkan dengan total jumlah investor saham pada akhir 2019 yang mencapai 1.104.610 SID.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W.Widodo pernah menuturkan, pertumbuhan jumlah investor saham terutama generasi milenial didorong beberapa faktor.
Pertama aplikasi semakin lebih baik. Kedua, banyak waktu luang. Apalagi seiring ada pandemi COVID-19 membuat aktivitas lebih banyak di rumah. Ketika sebelum ada pandemi COVID-19 bisa menghabiskan waktu di jalan, dan sekarang kondisi berbeda dengan ada kebijakan melakukan aktivitas dari rumah saja. Ketiga, era suku bunga rendah.
Apalagi Bank Indonesia telah kembali menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,5 persen pada 18 Februari 2021. “Keempat data di Indonesia murah, salah satu termurah,” kata Laksono.
Advertisement