Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap membangun eksosistem perumahan atau KPR berbasis digital tahun ini. Hal ini untuk merespon keinginan Pemangku Kepentingan, yang akan membuat bank anggota Himbara fokus pada sektornya masing-masing.
Direktur Operation, IT dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, keinginan Pemangku Kepentingan, sangat sejalan dengan perseroan yang selama ini sudah fokus pada bisnis pembiayaan perumahan.
Advertisement
Untuk itu tahun ini Bank BTN sedang membangun ekosistem perumahan End to End berbasis digital yang akan memudahkan nasabah tidak hanya dalam mengajukan KPR secara digital tetapi juga transkasi yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.
“BTN sangat serius membangun ekosistem digital ini, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam proses bisnis perumahan, seperti Notaris, Pengembang, KJPP, PPDP dan pihak-pihak lainnya,” jelas Andi di Jakarta, Senin (22/2/2021).
Menurut Andi, secara garis besar ide tersebut dituangkan dalam konsep Super Apps BTN untuk ekosistem digital perumahan yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kanal utama Super Apps ekosistem digital perumahan BTN yaitu “BTN Properti”.
Andi menegaskan bahwa pengembangan konsep super apps pada kanal utama “BTN Properti”, merupakan suatu konsep “Integrated Housing Ecosystem Management” yang terdiri dari 3 platform system, yang masing-masing sistem merupakan penerjemahan journey dari ekosistem perumahan.
Mulai dari aktivitas pengembangan rumah, pembelian rumah, sewa rumah, renovasi rumah, mengisi rumah, sampai dengan kebutuhan penghuni rumah. “Ekosistem digital perumahan, tidak hanya soal pemberian KPR, tapi ada kegiatan Pra KPR & Pasca KPR, sehingga bagaimana interaksi bank dapat ditingkatkan pada journey masing-masing aktivitas tadi, serta meningkatkan peran atau keterlibatan stakeholder ekosistem perumahan dalam proses Integrated Housing Ecosystem,” kata Andi.
Menurut Andi, fokus peningkatan layanan digital banking BTN tahun ini secara langsung akan menunjang pembangunan ekosistem perumahan End to End berbasis digital.
Penambahan Fitur dan layanan pada mobile banking dan pembangunan New Internet Banking Business serta memperluas layanan open banking (API service) diharapkan dapat mempermudah transaksi dan layanan baik dalam proses pengajuan KPR, kegiatan Pra KPR & Pasca KPR. BTN telah mengembangkan API Platform semenjak 2019 dan sampai dengan saat ini terus dikembangkan memperkaya Services nya.
“Jika semua proses berjalan lancar maka tahun ini sebagian functionality pada aplikasi end to end ekosistem perumahan digital ini sudah mulai bisa dicoba. Salah satu modul/proses bisnis terkait yang sedang menunggu izin keluar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Online Onboarding,”papar Andi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukungan Regulator
Dia mengaku regulator sangat mendukung sekali Bank BTN mengembangkan layanan digital banking yang nantinya akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan juga membantu peningkatan CASA BTN. “Kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama izin tersebut dari Regulator sudah bisa keluar,” katanya.
Andi mengungkapkan, bahwa Layanan online on boarding atau pembukaan rekening secara digital ini merupakan salah satu proses bisnis yang sangat penting bagi layanan nasabah end to end secara digital, karena ini merupakan Layanan yang tidak dapat terpisahkan dari Ekosistem KPR yang dilakukan secara digital.
“BTN memang baru membangun Layanan-layanan berbasis digital di kisaran tahun 2019 dan 2020. Tetapi itu tidak menjadi masalah, kami terus berbenah membangun layanan digital banking ini. Hasilnya luar biasa jika pada 2018 transaksi di e-channel baru kisaran 70 persen sekarang sudah 95 persen dari total transaksi yang terjadi di BTN,” jelas Andi.
Dia mengungkapkan, pengembangan layanan digital banking seperti membangun ekosistem perumahan digital, layanan Online Onboarding, Peningkatan Fitur layanan Mobile banking, New Internet Banking Business dan Open banking (API Service) sangat penting bagi BTN.
Pasalnya, selain menjadikan proses lebih mudah dan efisien, pendapatan dari fee based income juga sangat besar. Selain itu, kata Andi, ada peluang pengendapan dana yang juga cukup besar. Hal ini tentu akan membuat cost of fund atau biaya dana BTN bisa lebih murah lagi.
Advertisement