Mayoritas Penularan Covid-19 Magetan dari Transmisi Lokal, Masker Solusinya

Dalam kajian bersama ahli diketahui bahwa kasus konfirmasi COVID-19 di Magetan hampir semuanya berasal dari transmisi lokal.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2021, 11:04 WIB
Ilustrasi Masker (pixabay.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Magetan resmi memberlakukan kegiatan massal "Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam" bagi warganya guna mencegah penyebaran kasus konfirmasi COVID-19 di wilayah setempat yang masih tinggi.

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam berlangsung mulai 21 Februari sampai dengan 7 Maret 2021.

Menurut ia, gerakan ini tidak merepotkan, hanya tinggal memakai masker. Gerakan ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Magetan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Magetan.

"Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam, jangan dimaknai dengan memakai masker di manapun dan kapanpun memakai masker selama 24 jam. Harapan kita adalah kewaspadaan, akan baik jika memakai masker di rumah. Kalau makan ya pasti dilepas sementara dengan tetap berdasarkan protokol kesehatan," ujar Bupati Suprawoto di Magetan, Senin, 22 Februari 2021.

Ia menjelaskan bahwa dua bulan terakhir di awal tahun ini, persebaran COVID-19 di Magetan cukup tinggi dan didominasi melalui transmisi lokal atau dalam keluarga, dilansir dari Antara.

Selain kasus konfirmasi tinggi, tercatat angka kematian karena COVID-19 di Magetan juga tinggi. Yakni di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional.

"Dari itulah, perlu adanya gerakan-gerakan ekstra yang tidak seperti biasa. Salah satunya adalah Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam.

Adapun Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tim Satgas COVID-19 Magetan serta berbagai kajian bersama Universitas Airlangga. Dalam kajian tersebut diketahui bahwa kasus konfirmasi COVID-19 di Magetan hampir semuanya berasal dari transmisi lokal.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Tekan Angka Covid-19

Ilustrasi Masker (pixabay.com)

Untuk itu, Bupati Suprawoto berharap gerakan tersebut akan menjadi dorongan atas tata kehidupan baru bagi masyarakat Magetan. Dengan selalu memakai masker kecuali kegiatan yang mengharuskan melepas masker baik di luar maupun di lingkup keluarga.

Dengan disiplin melakukan Gerakan Magetan Bermasker 24 Jam diharapkan kasus sebaran COVID-19 di Magetan dapat ditekan.

Sesuai data, di Kabupaten Magetan kasus COVID-19 hingga Senin (22/2) telah mencapai 2.337 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.945 orang di antaranya telah sembuh, 206 orang lainnya masih dalam pemantauan, dan 186 orang meninggal dunia.

Adapun tambahan kasus konfirmasi baru pada Senin (22/2) mencapai tujuh orang, sembuh 42 orang, dan meninggal dunia satu orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya