Lindungi Lansia dari COVID-19, Vaksinasi Tahap Kedua Sasar Kelompok Usia 60 Tahun ke Atas

Golongan masyarakat lanjut usia (lansia) dengan rentang usia 60 tahun ke atas jadi salah satu kelompok prioritas dalam program vaksinasi COVID-19 tahap kedua.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 23 Feb 2021, 07:00 WIB
Tenaga kesehatan menjalani pemeriksaan sebelum disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator saat kegiatan vaksinasi di RSCM di Jakarta, Senin (8/2/2021). Kementerian Kesehatan secara resmi memulai vaksinasi tenaga kesehatan di atas 60 tahun pada hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Golongan masyarakat lanjut usia (lansia) dengan rentang usia 60 tahun ke atas jadi salah satu kelompok prioritas dalam program vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Lansia menjadi prioritas target vaksinasi karena risiko kematian dan kesakitan akibat inveksi COVID-19 pada golongan usia tersebut meningkat 20-30 persen, seperti disampaikan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

“Sehingga kelompok lansia, jadi salah satu prioritas bersama dengan petugas pelayanan publik di tahap ini,” Siti Nadia menerangkan dalam Dialog Publik “Vaksinasi Tahap 2: Cinta untuk Lansia” yang diselenggarakan oleh KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Senin (22/2).

Ada dua mekanisme pendaftaran vaksinasi lansia yakni melalui situs www.kemenkes.go.id dan melalui kerja sama Kemenkes dengan instansi, organisasi keagamaan maupun organisasi masyarakat.

“Pertama melalui website www.kemenkes.go.id, di bagian pengumuman bisa langsung melakukan pendaftaran. Untuk sasaran lansia, akan ada informasi lebih lanjut dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas setempat mengenai jadwal vaksinasi. Kemudian mekanisme kedua adalah Kemenkes bekerja sama dengan instansi, organisasi keagamaan, dan organisasi masyarakat. Pekan depan sebagian wilayah sudah bisa mulai vaksinasi ini," jelas Siti Nadia, mengutip keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Sebagai prasyarat lansia yang akan divaksinasi, jika selama ini memiliki penyakit kronik seperti seperti sakit jantung, kelainan darah, atau pun penyakit ginjal diharapkan untuk kontrol ke dokter terlebih dulu untuk mendapat keterangan layak vaksinasi.

Lalu, lansia dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti asma, hipertensi, gula darah, sebaiknya diobati terlebih dulu. "Ketika sudah terkontrol dengan baik, baru bisa divaksinasi," kata Siti Nadia.

Langkah yang dilakukan pemerintah ini didukung pula oleh ketersediaan dan distribusi vaksin. “Ini perkembangan yang cukup baik dari pemerintah, program vaksinasi sudah masuk tahap kedua. Bio Farma terus mendukung program pemerintah dengan mendatangkan 25 juta dosis vaksin yang telah kami proses. Februari ini kita siap 7,5 juta dosis dan bulan Maret kita persiapkan sekitar 11,4 juta, sehingga tidak ada kendala dari ketersediaan produk,” terang Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi PT. Bio Farma.

Vaksinasi tahap kedua ini akan fokus di provinsi wilayah Jawa-Bali. Sesuai proporsi, kedua wilayah tersebut mendapat kurang lebih 70 persen dari 7,5 juta dosis yang akan didistribusikan ke 34 provinsi.

 

Simak Juga Video Berikut Ini


Perlu Dukungan Semua Pihak

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinovac bagi golongan lansia, “Vaksin ini pun sudah melewati kajian ilmiah, Hasilnya terbukti baik sehingga Badan POM memberikan izin penggunaan darurat, termasuk kepada lansia. Jadi masyarakat jangan khawatir, ini aman digunakan untuk lansia,” tegas Bambang Heriyanto.

Organisasi keagamaan juga mendukung langkah vaksinasi bagi lansia ini. “Kami di NU (Nahdlatul Ulama) sudah mengadakan survei dengan LSI di 2017, ada sekitar 9 jutaan anggota NU yang lansia. Kiyai dengan usia di atas 60 tahun juga jumlahnya banyak sekali. Dan sampai saat ini sudah terdata lebih dari 320 Kiyai dan Ibu Nyai yang meninggal karena COVID-19. Dengan adanya vaksinasi lansia ini, maka strategi ini harus segera dilaksanakan, karena ini akan sangat membantu,” terang dr. H. Makky Zamzami, Ketua Satgas NU Peduli COVID-19.

“NU sudah siap membantu sosialisasi vaksin, termasuk kami juga bisa mendampingi, dengan usulan kami bisa ada one day care services. Dengan tujuan agar lansia yang divaksinasi bisa selesai dalam satu hari,” ujar dr. Makky Zamzami.

Tawaran kerja sama dengan NU ditanggapi baik oleh Kemenkes, “Alangkah baiknya kita bekerja sama dengan organisasi keagamaan seperti NU untuk vaksinasi lansia ini, karena kita tahu NU juga memiliki kader-kader yang bisa mendampingi para lansia ini dalam proses pendaftarannya,” tambah dr. Siti Nadia.

“Kita tentunya sama-sama menyukseskan program vaksinasi ini dan berharap masyarakat aktif mengikuti program vaksinasi ini. Prosesnya akan dilakukan secara bertahap, sehingga masyarakat perlu mengetahui tahapan-tahapan vaksinasi khususnya bagi kelompok lansia ini,” pungkas Siti Nadia.


Infografis

Infografis 4 Manfaat Penting Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya