Liputan6.com, Washington D C - Total kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat pada Senin, 22 Februari 2021 waktu setempat mencapai lebih dari 500.000 kasus sejak pandemi Virus Corona terjadi di negara itu.
Menurut situs Reuters, ada lebih dari 28 juta kasus COVID-19 di AS dengan 500.054 kasus kematian. Meskipun kasus harian Virus Corona dan rawat inap telah turun ke level terendah sebelum libur panjang Thanksgiving dan Natal 2020.
Advertisement
Reuters juga menyebut bahwa 19 persen dari total kematian COVID-19 secara global terjadi di Amerika Serikat. 500.054 kematian disebut sebagai angka yang terlalu besar mengingat negara tersebut hanya menyumbang empat persen dari populasi dunia.
Mengutip situs Channel News Asia, Selasa, 23 Februari 2021, Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian tertinggi per 100.000 penduduk. Bersama dengan AS ada Belgia, Inggris Raya, dan Italia.
Dengan total kematian melebihi angkat 500.000 kasus, itu berarti satu dari setiap 673 penduduk di AS meninggal karena COVID-19.
"Angka-angka ini mencengangkan," kata penasihat penyakit menular utama untuk Presiden Joe Biden, Dr Anthony Fauci, kepada Good Morning America dari ABC News.
"Jika Anda melihat ke belakang secara historis, keadaan kami lebih buruk daripada hampir semua negara lain, dan kami adalah negara yang sangat maju dan kaya," ujarnya
Simak Video Berikut Ini
Angka Kematian karena COVID-19 Melebihi Total Korban 3 Perang
AP News menyebut bahwa kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat setara dengan jumlah korban kematian di tiga perang, yaitu Perang Dunia II, Perang Korea, dan Perang Vietnam.
Kasus kematian karena Virus Corona di AS tertinggi berada di California dengan 49 ribu kematian. Posisi kedua ada New York dengan 46 ribu kematian. University of Washington memprediksi jumlah kematian akan mencapai 589.000 hingga 1 Juni 2021.
Kasus kematian AS di dunia adalah yang tertinggi di dunia, tapi hal itu bisa jadi karena banyak kematian di banyak wilayah dunia yang tidak tercatatkan, terutama saat di awal pandemi.
Berdasarkan data CDC AS, tidak semua jumlah kematian itu akibat COVID-19. Ada ratusan ribu yang terkena penyakit penyerta, seperti 53 ribu juga terkena henti jantung, 72 ribu menderita diabetes, dan 91 ribu disertai hipertensi.
Advertisement