Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq, yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19, bekerja di rumahnya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq memberikan sentuhan akhir pada rebana di rumahnya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq menyelesaikan pembuatan rebana di rumahnya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq, bermain musik bersama anak-anaknya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq, yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19, bekerja di rumahnya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Pembuat rebana tradisional, Fajar Siddiq, yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19, beristirahat di rumahnya di Lambaro, Provinsi Aceh, Senin (22/2/2021). Usaha produksi berbagai jenis alat musik tradisional Aceh berupa rapai, serune kale dan seruling mulai langka (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)