Liputan6.com, Jakarta - Pembelajaran melalui Virtual Reality menjadi salah satu cara bagi mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia untuk melakukan praktikum yang dilakukan selama masa pembelajaran jarak jauh.
Baru-baru ini, tim peneliti FIK UI mengembangkan laboratorium berbasis virtual reality simulation (VRS) bagi mahasiswa keperawatan di sana.
Advertisement
Laboratorium keperawatan berbasis VRS ini merupakan laboratorium yang menyediakan konten-konten materi praktikum keperawatan, yang dapat diakses oleh mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia tanpa batas ruang dan waktu.
Pimpinan tim peneliti, La Ode Abdur Rahman, dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa (23/2/2021), berharap agar pengembangan laboratorium virtual ini bisa menjadi solusi melakukan praktikum selama masa pandemi, yang menerapkan pendidikan jarak jauh.
"Semoga dapat menjadi solusi bagi 318 institusi pendidikan keperawatan di seluruh Indonesia untuk menggantikan laboratorium konvensional, sehingga kemampuan psikomotorik mahasiswa keperawatan tetap dapat terpenuhi selama masa pandemi ini," kata La Ode.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Direncanakan Sebelum Pandemi
La Ode mengungkapkan, pembelajaran berbasis laboratorium virtual sesungguhnya sudah direncanakan sebelum pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Pengembangannya juga sudah dimulai sejak awal Maret 2020
Ia mengatakan, awalnya pengembangan laboratorium virtual ditujukan untuk memudahkan mahasiswa di FIK UI belajar mengenai cara perawatan luka post appendictomy di laboratorium.
Dengan terjadinya perubahan di bidang pendidikan selama pandemi, La Ode mengatakan bahwa mahasiswa rumpun ilmu kesehatan butuh metode pembelajaran yang efektif, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan praktik di laboratorium.
Ia melihat bahwa VRS merupakan salah satu metode yang dapat dijadikan salah satu pilihan metode pembelajaran di masa pandemi.
Berdasarkan penelitian bersama timnya, La Ode mengatakan bahwa metode pembelajaran praktikum menggunakan VRS meningkatkan motivasi mahasiswa dalam kegiatan praktikum laboratorium selama masa pandemi.
"Ada 73,3 persen mahasiswa yang menyatakan reaksi positif dan merasa antusias setelah mencoba praktikum dengan menggunakan VRS," katanya.
Ia pun berharap dengan adanya laboratorium keperawatan virtual berbasis VRS ini, bisa menjadi alternatif untuk mengasah kemampuan psikomotor mahasiswa keperawatan, dan menjadi role model virtual laboratorium keperawatan di Indonesia.
Advertisement