Liputan6.com, Singapura - Vaksinasi COVID-19 untuk populasi lanjut usia (lansia) berumur 70 tahun ke atas dimulai di Singapura pada Senin, 22 Februari 2021.
Ini merupakan kelanjutan dari program vaksinasi COVID-19 untuk lansia yang terlebih dahulu dilakukan di Tanjong Pagar dan Ang Mo Kio pada Rabu, 26 Januari 2021. Keduanya merupakan wilayah di Singapura dengan banyak penduduk berusia lanjut.
Advertisement
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), mengatakan, lebih dari 5.000 lansia dari Tanjong Pagar dan Ang Mo Kio telah menerima vaksin Corona pada Kamis, 18 Februari 2021.
Situs berita Channel News Asia (CNA) pada Senin, 22 Februari 2021, melakukan peliputan di pusat vaksinasi yang dikelola Thomson Medical di Pusat Komunitas Senja-Kacang Mete, Bukit Panjang.
Dalam pantauannya, terlihat jelas tanda-tanda yang memudahkan lansia menuju lokasi vaksinasi COVID-19 yang terletak di aula serba guna.
Di dalamnya terdapat 16 bilik dan area khusus bagi mereka yang baru saja disuntik vaksin COVID-19 untuk melihat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebelum diizinkan pergi.
Simak Video Berikut Ini
Target 2.000 Peserta Vaksinasi COVID-19
Kepala Eksekutif dari Pusat Spesialis Thomson Medical, Chan Wei Ling, mengatakan, butuh waktu satu minggu untuk mendirikan lokasi vaksinasi COVID-19 bagi lansia tersebut.
Semua berjalan lancar karena Thomson Medical mendapat bantuan dan arahan langsung dari MOH.
“MOH memberikan kami bimbingan yang sangat dekat, membantu kami, memfasilitasi kunjungan lapangan ke pusat vaksinasi yang sudah berjalan sehingga kami dapat lebih memahami alur kerja,” kata Ling.
Dia lalu menambahkan,"Asosiasi Rakyat membantu bagian logistik.".
Advertisement
Waktu Enam Bulan
Menurut rencana, tempat vaksinasi COVID-19 di Thomson Medical akan ada selama enam bulan ke depan, dengan target 2.000 peserta setiap harinya.
Namun, lanjut Ling, waktu akan lebih panjang dari rencana semula jika diperlukan.
Karena vaksinasi hanya dapat dilakukan dengan memesan slot terlebih dahulu, ada stan yang disiapkan oleh PA di pusat vaksinasi untuk membantu hal ini, katanya.
Ketika ditanya tentang bagaimana mereka menghindari pemborosan vaksin, yang tidak dapat bertahan pada suhu kamar terlalu lama setelah dicairkan, Ling, mengatakan,“Meskipun kami mungkin memiliki 1.000 orang pada hari itu, kami harus mengawasi kerumunan, memastikan bahwa orang-orang disini dulu sebelum kita siapkan vaksinnya. Kalau tidak, akan ada pemborosan.”.
Ling juga mengatakan bahwa Thomson Medical siap untuk menangani lansia yang memiliki reaksi terhadap vaksinasi COVID-19.