Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal ini seiring bursa saham Asia dan wall street yang tertekan.
Mengutip data RTI, Selasa (23/2/2021), IHSG naik tipis 0,19 persen atau 12,14 poin ke posisi 6.267,4 pada pra pembukaan perdagangan saham. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 21 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.277.
Advertisement
Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah dengan melemah tipis 0,10 persen ke posisi 6.248. Indeks saham LQ45 menguat 0,13 persen ke posisi 952. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 162 saham menguat. 154 saham melemah dan menahan penguatan IHSG. 174 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.279,14 dan terendah 6.245,72. Total frekuensi perdagangan saham 113.318 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing jual saham di seluruh pasar Rp 184,35 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.125.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan dan menguat. Sektor saham aneka industri menguat 0,65 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham infrastruktur menanjak 0,58 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,20 persen.
Mengutip Ashmore, bursa saham Amerika Serikat atau wall street ditutup melemah karena penurunan sektor saham teknologi. Indeks saham S&P 500 membukukan penurunan terpanjang sejak Februari 2020 di tengah harapan pertumbuhan lebih kuat dan inflasi.
Selain itu, bursa saham AS tergelincir seiring imbal hasil obligasi yang naik. Di sisi lain Komite Anggaran DPR mengajukan Undang-Undang (UU) untuk paket stimulus stimulus senilai USD 1,9 triliun dari Presiden AS Joe Biden.
Sementara itu, bursa saham Eropa melemah karena investor keluar dari saham yang jadi pemenang selama pandemi COVID-19. Saham perusahaan travel melonjak ke level tertinggi dalam satu tahun seiring optimism pelonggaran pembatasan di Inggris. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menguraikan rencana untuk memulai kembali ekonomi pada Juni 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang catat penguatan tajam atau top gainers antara lain saham YELO naik 34,33 persen, saham FORU mendaki 12 persen, saham PUDP melonjak 11,11 persen, saham PGJO mendaki 8,96 persen dan saham DMMX naik 7,56 persen.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham EDGE turun 6,97 persen, saham UNIT merosot 6,83 persen, saham KPIG tergelincir 6,83 persen, saham KJEN turun 6,82 persen, saham BOLT merosot 6,71 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing
Pada awal sesi perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebanyak Rp 17,9 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 13,4 miliar, saham INCO sebanyak Rp 2,3 miliar, saham BTPS sebanyak Rp 2,1 miliar, dan saham INKP sebanyak Rp 1,9 miliar.
Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 23,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 7,4 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 7,2 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 6,2 miliar, dan saham ADRO sebanyak Rp 5 miliar.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,25 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,07 persen, indeks saham Singapura menguat 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,86 persen, indeks saham Taiwan turun 0,35 persen.
Advertisement