Liputan6.com, Jakarta - Komputer Windows yang lebih banyak digunakan dibandingkan Mac, membuat peretas dan penipu lebih suka menciptakan perangkat lunak perusak yang dirancang untuk menargetkan komputer Windows, kerena peluang mendapat keuntungan lebih besar.
Akan tetapi, bukan berarti komputer Mac sepenuhnya aman. Faktanya, baru-baru ini para peneliti menemukan jenis malware misterius di 30.000 komputer Mac.
Advertisement
Yang aneh dengan malware ini--disebut Silver Sparrow--adalah tujuan malware dan muatannya saat ini masih menjadi misteri. Demikian sebagaimana dilansir Ubergizmo, Selasa (23/2/2021).
Berdasarkan apa yang telah ditemukan para peneliti di Malwarebytes dan Red Canary sejauh ini, Mac yang terinfeksi terhubung ke server kontrol setiap jam sekali untuk memeriksa perintah baru. Di luar itu, malware tidak melakukan apa pun.
Tampaknya juga ada fitur penghancuran diri yang dibangun di dalam malware itu. Mungkin untuk membantu peretas menutupi jejak mereka, tetapi hingga saat ini fitur itu belum digunakan.
Apakah Berbahaya?
Meskipun kedengarannya bukan masalah besar, namun peneliti khawatir tentang tujuan malware itu. Entah mungkin ada sesuatu yang lebih besar dan lebih jahat yang direncanakan untuk serangan di masa depan.
Untungnya, mengingat malware tersebut telah ditemukan, hal itu memungkinkan Apple untuk mencabut binari yang digunakan oleh malware. Langkah ini bisa mencegah pengguna menginstalnya secara tidak sengaja.
Malware juga ditemukan menargetkan varian Intel dan M1 dari komputer Mac Apple.
Advertisement
Malware Silver Sparrow Targetkan Macbook Berotak Chip Intel dan M1
Mengutip Ars Technica via Mashable, Senin (22/2/2021), malware Silver Sparrow ini telah terdeteksi di 153 negara, dengan jumlah kasus tertinggi di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Prancis.
Baca Juga
Hingga saat ini, tim peneliti masih belum mengetahui secara pasti cara kerja malware ini dan mekanisme penghancuran diri sehingga dapat menghapus apa pun jejak yang ditinggalkannya.
Red Canary menjelaskan, ada beberapa versi malware Silver Sparrow yang tidak hanya menargetkan Macbook berbasis Intel saja, tetapi juga chipset M1 baru milik Apple.
Hal ini cukup mengejutkan tim peneliti, mengingat Macbook ber-chipet M1 masih sangat baru di pasaran, dan masih belum banyak celah keamanan yang ditemukan di perangkat milik Apple tersebut.
Malware GoSearch 22
Lebih lanjut, sebelumnya peneliti keamanan bernama Patrick Wardle telah menemukan aplikasi berbahaya dan ditujukan untuk menyasar chip M1.
Mengutip informasi dari Engadget, Jumat (17/2/2021), malware itu merupakan ekstensi adware bernama GoSearch 22 yang ditujukan untuk browser Safari.
Menurut peneliti, malware ini awalnya dirancang untuk prosesor Intel x86, tapi ternyata kini hadir sebagai varian adware Mac terkenal Pirrit.
Advertisement
Sama Seperti Adware Lainnya
Patrick kepada Motherboard mengatakan malware ini terbilang sama adware pada umumnya, yakni mengumpulkan data pengguna dan memunculkan iklan di layar perangkat, tapi dapat diperbarui dengan fungsi lebih berbahaya.
Mnurut Wardle, kreator malware ini memang sengaja membuatnya untuk memastikan file berbahaya tersebut kompatibel dengan M1.
Sebab, Mac terbaru juga bisa menjalankan aplikasi yang ditujukan untuk chip Intel x86.
(Isk/Ysl)