Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Namun demikian, rupiah diperkirakan masih bisa menguat seiring pemulihan ekonomi global..
Mengutip Bloomberg, Selasa (23/2/2021), rupiah dibuka di level 14.110 per dolar AS, menguat jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di angka 14.117 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di 14.115 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.110 per dolar AS hingga 14.117 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,46 persen.
Sedangkan Berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.126 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.096 per dolar AS.
"Dolar AS melemah sejak semalam dan pagi ini masih terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya termasuk nilai tukar regional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/2/2021).
Menurut Ariston, pelemahan dolar AS ini terpicu oleh sentimen pemulihan ekonomi global. Rupiah kemungkinan bisa menguat terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen tersebut.
Pada awal pekan, rupiah melemah terhadap dolar AS karena kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS ke kisaran 1,39 persen. Pagi ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menurun ke 1,36 persen.
"Kalau sentimen berlanjut, mungkin penguatan rupiah bisa lebih dalam," ujar Ariston.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Pergerakan Rupiah
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran 14.050 per dolar AS hingga 14.130 per dolar AS.
Pada Senin (20/2) lalu, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi 14.118 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya 14.065 per dolar AS.
Advertisement