Liputan6.com, Jakarta - Bedah plastik identik dengan memperbaiki bentuk wajah agar terlihat lebih proporsional dan menarik. Namun, operasi bedah plastik sebetulnya tidak hanya bekutat dalam urusan kecantikan atau ketampanan melainkan juga membetulkan fungsi bagian tubuh atau rekonstruksi.
Seperti disampaikan dr., Arif Rahmat Muharram, M.Ked.Klin., Sp.BP-RE dari D'Elegance Plastic Surgery Clinic, Jakarta. Menurutnya, akar dari bedah plastik sendiri adalah rekonstruksi atau mengembalikan bentuk bagian tubuh yang tidak sesuai.
Advertisement
“Akar dari bedah plastik sendiri adalah rekonstruksi jadi bedah plastik estetik itu sebenarnya anak dari rekonstruksi,” ujar Arif kepada Health-Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2021).
Sedang, operasi plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk wajah atau tubuh seperti memancungkan hidung, memperlancip dagu, dan membuat rahang menjadi tirus termasuk dalam bedah plastik estetik.
Menurut pria kelahiran 12 Agustus 1989 ini, bedah plastik memiliki enam divisi meliputi:
- Luka bakar
- Kraniofasial atau kelainan tulang wajah, baik akibat trauma atau bawaan, misal di tulang wajah, tulang mata, tulang pipi, rahang bawah, dan rahang atas.
- Bedah mikro, biasanya bekerja sama dengan dokter onkologi jika ada kasus setelah operasi kanker dan bekas operasinya tidak bisa tertutup maka ahli bedah plastik dapat membantu menutupnya.
- Bedah tangan baik akibat trauma/kecelakaan atau kelainan bawaan.
- Genitalia externa atau berkaitan dengan kelainan kelamin hingga operasi ganti kelamin.
- Kelainan kongenital seperti bibir sumbing dan celah langit-langit mulut.
Simak Video Berikut Ini
Permintaan Bedah Plastik
Sejauh ini, permintaan bedah plastik estetik dan rekonstruksi terbilang sama, kata Arif. Dari keduanya, tidak ada salah satu yang mendominasi.
“Pada dasarnya, dokter bedah plastik mengerjakan dua-duanya, rekonstruksi pasiennya banyak, estetik juga pasiennya banyak tergantung profiling pasien. Kalau di rumah sakit umum banyaknya mengerjakan rekonstruksi, kalau di klinik lebih banyak estetik.”
Walau demikian, jika dibanding negara lain, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah dokter bedah plastik yang terbilang sedikit. Hingga 2020, Arif memperkirakan jumlah dokter bedah plastik di Indonesia hanya 240 orang.
“Berarti satu dokter bedah plastik melayani 1,2 juta pasien, kasarnya begitu ya. Jadi kalau dibilang kurang sih iya banget yang paling banyak mungkin Amerika dan Eropa ya,” tutup Arif.
Advertisement