Liputan6.com, Jakarta - Potensi lini modest fashion dalam negeri harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebagai stimulus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama #MARKAMARIE kembali menggagas Modest Fashion Founders Fund untuk kali ke-2.
"Indonesia kaya akan perancang modest fashion yang perlu dibantu untuk bertemu investor," kata Hanifah Makarim, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, dalam jumpa pers virtual, Selasa (23/2/2021).
Karenanya, semangat acara ini adalah tentang menjembatani proses kreatif dengan prinsip-prinsip bisnis agar sebuah merek bisa langgeng. "Karena tak bisa dikesampingkan juga bahwa fashion is business, dan UMKM modest fashion sekarang banyak sekali. Jadi, bagaimana membuat fesyen lebih dari sekadar hiburan dan seni," kata Franka Soeria, co-founder #MARKAMARIE.
Baca Juga
Advertisement
Narasi serupa juga disuarakan Elidawati Ali Oemar, founder sekaligus CEO ELCORPS, yang menambahkan bahwa penyelarasan dua faktor tersebut akan memengaruhi proses pembuatan produk, dan berujung pada lancarnya pergerakan produk di pasar.
Serangkaian acara Modest Fashion Founders Fund pun disusun untuk mendukung lini modest fashion lokal naik kelas. Karena pandemi COVID-19 masih berlangsung, event ini akan diselenggarakan secara hybrid, yakni kombinasi online dan offline.
"Kriteria modest fashion brand yang bisa ikut mendaftar minimal sudah running selama satu tahun dan punya kelengkapan berbisnis, seperti catatan keuangan," kata Franka menambahkan bahwa tahun ini pihaknya cenderung mencari produsen koleksi ready-to-wear.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagaimana Cara Daftarnya?
Setelah menenuhi kriteria di atas, pihak lini modest fashion lokal tinggal mendaftar secara daring melalui laman modestfffund.com hingga 13 Maret 2021. Selanjutnya, seleksi administrasi pendaftaran akan berlangsung pada 14--15 Maret 2021.
Disambung wawancara untuk menyeleksi 20 teratas pada 17--19 Maret 2021, dan creative workshop di tanggal 19--23 April 2021. "30 materi akan disampaikan sejumlah mentor. Tak hanya dari bidang finance, tapi juga tentang produksi, branding, dan online marketing," kata Franka.
Mohammad Isnaeni, Micro Banking Group Head Bank Syariah Indonesia, mengatakan bahwa kesalahan yang sering dilakukan pengusaha, terutama yang baru memulai bisnis, adalah tak mencatat keuangan secara menyeluruh.
"Jadi, tak bisa menggambarkan kondisi perusahaan. Akhirnya nanti bisa saja kasnya malah tak lancar. Kemudian, sering juga menggabungkan keuangan pribadi dan perusahaan," katanya, menambahkan bahwa bahasan ini akan lebih lanjut dipaparkan dalam creative workshop.
Kemudian, tahap berlanjut ke mentoring warming up for pitching pada 3 Mei 2021, disambung final day pitching keesokan harinya, 4 Mei 2021. "Tahap ini yang nantinya akan menentukan apakah sebuah modest fashion brand akan menerima pendanaan, atau tidak," ucap Franka.
Acara disambung ke fashion show, di mana ini rencananya akan berlangsung offline pada 5 Mei mendatang. Juga, menfasilitasi pengenalan produk melalui online celebration via marketplace di tanggal 5--8 Mei 2021.
"Setelah itu, ada juga monitoring melalui WhatsApp Group selama dua bulan setelah mendapat pendanaan. Ini bermaksud mengalokasikan dana hingga nantinya berhasil memperkuat brand," ujarnya.
Hanifah mengucap, acara ini diharapkan menghasilkan modest fashion brand yang tangguh dan bisa memimpin pasar Indonesia maupun internasional. "Untuk bisa sampai ke sana (jadi produk ekspor), brand perlu banyak persiapan. Itulah mengapa kami melibatkan banyak ahli," tandasnya.
Advertisement
