IHSG Naik 0,28 Persen, Sektor Saham Infrastruktur Pimpin Penguatan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,28 persen atau 17,49 poin ke posisi 6.272,80.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Feb 2021, 15:26 WIB
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa (23/2/2021). Namun, IHSG akhirnya mampu ditutup di zona hijau.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,28 persen atau 17,49 poin ke posisi 6.272,80. Indeks saham LQ45 mendaki 0,84 persen ke posisi 959,21. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat di level tertinggi 6.279,14 dan terendah 6.241,95. Sebanyak 234 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 248 saham sehingga menahan penguatan IHSG.154 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.218.698 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun.  Investor asing beli saham Rp 459,98 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.067.

Sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin sektor saham infrastruktur naik 4,66 persen. Lalu diikuti sektor saham aneka industri naik 0,72 persen, sektor saham industri dasar dan pertanian masing-masing menguat 0,63 persen.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham FORU melonjak 35 persen, saham YELO mendaki 34,33 persen, saham MYTX naik 33,33 persen, saham GDYR melambung 25 persen, dan saham TFCO naik 24,45 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SURE merosot 6,98 persen, saham EDGE tergelincir 6,97 persen, saham BYAN susut 6,96 persen, saham SMRA tergelincir 6,95 persen.


Aksi Investor Asing

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM sebanyak Rp 580,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 33,5 miliar, saham INCO sebanyak Rp 31 miliar, saham INKP sebanyak Rp 17,5 miliar, dan saham BTPS sebanyak Rp 16,4 miliar.

Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 124,6 miliar, saham ASII sebanyak Rp 43,5 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 28,9 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 25,6 miliar, dan saham MEDC sebanyak Rp 21,7 miliar.


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,03 persen, indeks saham Thailand menguat 1,59 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,72 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,20 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,33 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,17 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya