Koperasi SBW Malang Tetap Bertahan di Tengah Pandemi, Omzetnya Ratusan Miliar

Koperasi Setia Budi Wanita yang memiliki anggota sekitar 10.000 tersebut mampu bertahan menghadapi masa pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2021, 16:06 WIB
ilustrasi-koperasi

Liputan6.com, Malang - Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang Sri Untari Bisowarno mengaku bangga dan bersyukur karena organisasi yang dipimpinnya menerima penghargaan setelah masuk kategori 100 koperasi besar Indonesia.

“Kami sangat bersyukur dan gembira atas penghargaan ini. Apalagi ini adalah raihan kali ketiga,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Selasa, 23 Februari 2021.

Sri Untari yang juga Ketua Umum Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) tersebut menerima penghargaan sekaligus menghadiri peluncuran Buku dan Award 100 Koperasi Besar Indonesia di Jakarta pada Selasa ini, dilansir dari Antara.

Wanita yang meraih gelar doktor di Universitas Brawijaya Malang itu juga menerangkan yang dilakukan koperasinya merupakan bentuk implementasi dari nilai-nilai Pancasila dan Trisakti Bung Karno.

Ia menegaskan bahwa dalam Trisakti terdapat daulat politik, kemandirian ekonomi dan kemudian berkepribadian dalam bidang kebudayaan.

“Jadi, kami mencoba untuk menterjemahkan nilai-nilai Pancasila dan gagasan dari Trisakti Bung Karno itu bukti dalam bentuk koperasi dengan model sistem tanggung renteng. Sistem ini sebenarnya berbasis kepada nilai-nilai Pancasila, menerjemahkannya di dalam praktik kehidupan sehari-hari,” ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Omzet Ratusan Miliar

Ilustrasi koperasi. (Gambar oleh ar130405 dari Pixabay)

Sementara itu, koperasi yang memiliki sekitar 10.000 anggota tersebut mampu bertahan menghadapi masa pandemi.

Terbukti, kata dia, koperasi yang dipimpinnya ini mampu menaikkan sisa hasil usaha (SHU) dan aset, meski keadaan ekonomi sedang terpuruk.

“Asetnya Rp112 miliar dan omzetnya Rp130 miliar. Alhamdulillah, di masa pandemi seperti ini aset naik, SHU naik, tabungan naik, hanya omzetnya agak turun karena memang kami tahan untuk tidak dilepas," katanya.

"SHU-nya naik sekitar empat persen dari total tahun kemarin yang pertumbuhannya 44 persen, dan asetnya naik tiga persen," tutur Untari menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya