Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 23 Februari 2021. Ini merupakan bendungan ke-3 yang diresmikan RI 1 untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Sikka dan sekitarnya.
Jokowi mengatakan, ia sudah tidak bisa lagi menghitung berapa kali dirinya datang ke NTT. Dia menyatakan selalu ditagih bendungan atau waduk tiap kali berkunjung ke provinsi tersebut.
Advertisement
"Dan permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain, karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air. Begitu ada air semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan karena di NTT juga sangat bagus untuk peternakan," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (24/2/2021).
Menurut dia, rencananya ada 7 bendungan yang akan dibangun di NTT. Saat ini sudah ada tiga bendungan yang sudah selesai, yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang (rampung 2018), Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu (selesai 2019), dan Bendungan Napun Gete.
"Alhamdulillah, ini patut kita syukuri tinggal 4, dalam proses. Tapi tadi pagi Gubernur (NTT) menyampaikan kepada saya minta tambahan dua lagi, padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu bendungan. Tapi disini memang bendungan sangat dibutuhkan seperti Napun Gete ini," ujar Jokowi.
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Airlangga Mardjono memaparkan, Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,2 juta m3 dan direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 ha.
Bendungan Napun Gete selain memiliki luas genangan 99,78 ha juga memiliki keistimewaan yakni base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3, dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyedia Air Baku
Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3 per detik, dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,1 MW.
"Bendungan ini juga bermanfaat sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar," ungkap Airlangga.
Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan sejak Januari 2017.
Selain tiga bendungan yang sudah diresmikan Jokowi di NTT, dua bendungan lain tengah dalam konstruksi, yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sedangkan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo tengah dalam masa pelelangan.
Advertisement