Kepala BKKBN Hasto Akan Resmikan Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bantaeng Sulsel

Kepala BKKBN Hasto akan meresmikan Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bantaeng Sulawesi Selatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Feb 2021, 13:00 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menerima kunjungan Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2021. (Dok Humas BKKBN)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo rencananya akan meresmikan Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Maret 2021. Pusat Penanggulangan Gizi ini diharapkan bisa mengintervensi persoalan-persoalan, seperti gizi dan stunting.

"Terkait adanya rencana peresmian UPT Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu, Saya akan berusaha datang," tutur Hasto Wardoyo saat menerima kunjungan Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2021.

"Karena hal ini sejalan dengan apa yang sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pencegahan stunting. Diharapkan Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu menjadi percontohan bagi kabupaten, kota, dan provinsi lain.”

Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin melaporkan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan membangun UPT Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu. Kelengkapan data-data permasalahan gizi dan stunting di sana juga dikumpulkan.

“Kami bersama Kementerian Kesehatan telah membangun UPT Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu, yang mengintegrasikan 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Di dalamnya nanti, termasuk juga akan dilengkapi data-data," katanya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Seperti Pelayanan Satu Pintu

Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu Bantaeng Sulawesi Selatan yang akan diresmikan pada 1 Maret 2021. (Dok Humas BKKBN)

Ilham Syah Azikin menambahkan, Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu seperti pelayanan satu pintu mengenai persoalan gizi. Dalam penanganan gizi dan stunting harus bekerjasama dengan berbagai pihak.

"Harus di keroyok oleh seluruh lintas sektor yang lain. Misal, di Bantaeng kami libatkan juga Dinas Pekerjaan Umum juga Perumahan. Pusat Penanggulangan Gizi Terpadu ini nanti seperti pelayanan satu pintu terkait Gizi," tambahnya melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Kami juga tahun lalu masuk nominasi penghargaan dari Kemenpan terkait Inovasi Satu Kesehatan Ibu dan Anak (SASKIA), yaitu setiap rumah yang memiliki Ibu Hamil dan Balita dipasang bendera.”

Upaya Inovasi Satu Kesehatan Ibu dan Anak (SASKIA) memudahkan bagi petugas kesehatan dan aparat desa dan kelurahan untuk memantau kesehatan Ibu hamil dan balita. Adanya bendera SASKIA juga mampu memunculkan kepedulian sosial dikalangan masyarakat.

"Kalau ada pedagang telur yang awalnya hanya lewat saja, setelah tahu ada Ibu hamil dan balita, kemudian jadi menyumbang telur pada keluarga tersebut,” imbuh Ilham Azikin.


Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya