Israel Janjikan Pasokan Vaksin COVID-19 Lebih Banyak untuk Rakyat Palestina

Israel telah berjanji setidaknya dua kali lebih banyak dosis untuk Palestina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2021, 13:31 WIB
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo perusahaan biotek Moderna, Paris, Prancis, 18 November 2020. Vaksin COVID-19 buatan Moderna diprediksi segera lolos BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA). (JOEL SAGET/AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Pemerintah Israel telah berjanji untuk mengirim ribuan vaksin Virus Corona COVID-19 cadangan yang mereka miliki ke negara sekutu asing mereka. Sontak hal itu memicu kembali perdebatan tentang tanggung jawab Israel kepada orang-orang yang lebih dekat dengan 'rumahnya', di mana warga Palestina hidup di bawah pendudukan Israel.

Pada Selasa 23 Februari, pemerintah Republik Ceko dan Honduras mengkonfirmasi bahwa Israel telah menjanjikan kepada mereka masing-masing 5.000 dosis vaksin yang diproduksi oleh Moderna.

Media berita Israel melaporkan bahwa Hungaria dan Guatemala akan dikirimi jumlah yang sama, tetapi pemerintah Hungaria dan Israel menolak berkomentar, sementara pemerintah Guatemala tidak menanggapi permintaan komentar.

Dikutip dari laman nytimes, Rabu (24/2/2021) donasi tersebut adalah contoh terbaru dari ekspresi baru soft power: diplomasi vaksin, di mana negara-negara kaya vaksin berusaha memberi penghargaan atau mempengaruhi mereka yang memiliki sedikit akses ke sana.

Berebut pengaruh di Asia, China dan India telah menyumbangkan ribuan dosis vaksin kepada tetangga mereka. Uni Emirat Arab telah melakukan hal yang sama untuk sekutu seperti Mesir. Dan minggu lalu, Israel bahkan berjanji untuk membeli puluhan ribu dosis atas nama pemerintah Suriah dengan imbalan kembalinya seorang warga sipil Israel yang ditahan di Suriah.

Vaksin yang dialokasikan pada hari Selasa kemarin diberikan tanpa syarat, tetapi mereka diduga diam-diam menghargai isyarat baru-baru ini dari negara-negara penerima yang secara implisit menerima kedaulatan Israel di Yerusalem.

Guatemala telah memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, sementara Honduras telah berjanji untuk melakukannya. Hungaria telah menyiapkan misi perdagangan di Yerusalem, sedangkan Republik Ceko berjanji akan membuka kantor diplomatik di sana.

Israel telah memberikan setidaknya satu suntikan dari dua dosis vaksin yang diproduksi Pfizer kepada lebih dari setengah populasinya yang berjumlah sembilan juta -- termasuk kepada orang-orang yang tinggal di permukiman Yahudi di wilayah Palestina yang mereka diduduki.

Namun langkah tersebut membuat marah warga Palestina karena menunjukkan bahwa sekutu Israel memiliki prioritas yang lebih besar daripada warga Palestina yang hidup di bawah kendali Israel di wilayah pendudukan, yang hampir semuanya belum menerima vaksin.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Vaksin untuk Palestina

Warga berjalan saat lockdown di Kota Betlehem, Tepi Barat, Palestina, 19 Desember 2020. Lockdown dan jam malam penuh diberlakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk mengendalikan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Meski begitu, Israel telah berjanji setidaknya dua kali lebih banyak dosis untuk Palestina.

Sebelumnya, Israel telah memberikan 2.000 dosis vaksin kepada Otoritas Palestina, dan menjanjikan 3.000 lebih lagi, mengingat besarnya populasi Palestina.

Kini Israel telah mengisyaratkan bahwa lebih banyak vaksin yang akan datang, meski belum meresmikan rincian apapun.

"Beberapa minggu lalu ada tanda tanya tentang apakah kita memiliki cukup vaksin untuk rakyat kita sendiri," kata Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Sekarang setelah tampaknya kami melakukannya, kami bisa lebih terbuka dengan tetangga."

Regev menambahkan: "Virus tidak akan berhenti di perbatasan dan kami memiliki kepentingan yang sangat kuat bahwa Palestina dapat mengatasi ini."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya