Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pengguna akun Band, media sosial di Korea Selatan, Last Time mengunggah dua buah foto pria dengan wajah bengkak-bengkak. Foto itu diklaim sebagai orang yang terkena efek samping dari Vaksin Moderna.
Akun itu mengunggah foto dua pria yang diklaim terkena efek samping Vaksin Moderna pada 28 Januari 2021. Begini narasi yang dia buat untuk unggahannya:
Advertisement
"Kebenaran yang mengerikan dari Vaksin Moderna."
Unggahan itu juga disertai dengan laporan berjudul: "Vaksin Moderna Covid-19 Menyebabkan Monsterisme". Kemudian, sebagian isi artikel tersebut, yakni:
"Vaksinasi Covid-19 Moderna, yang disetujui oleh Food & Drug Administration (FDA) pada 18 Desember, dapat menyebabkan penerima mengalami efek samping yang jarang tetapi berpotensi mematikan - Monsterisme, penyakit degeneratif yang merusak korban dengan kelainan fisik dan mental."
Lalu, benarkah dua pria dalam foto itu terkena efek dari Vaksin Moderna? Simak peneusurannya di halaman berikut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian gambar terbalik untuk dua foto pria tersebut. Hasilnya, ditemukan kalau foto itu pertama kali diterbitkan tahun 2007 oleh Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Brasil.
Foto itu memiliki judul: "Pembengkakan orofasial yang mencolok, dengan pembesaran yang intens dan kelopak mata tertutup total. Telangiectasias dan solar melanosis juga dapat diamati."
Berikut perbandingan klaim netizen (kiri) dan foto yang dipublikasikan Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Brasil pada 2007 (kanan):
Kemudian foto kedua dimuat dalam situs MailOnline yang diterbitkan pada 17 Juli 2019. Menurut MailOnline, pria dalam foto tersebut adalah Romulo Pilapil, berusia 56 tahun dari Filipina, menderita penyakit misterius dengan pembengkakan wajah yang parah.
Pilapil mulai merasa tidak enak badan pada 2016. Ketika matanya mulai berair dan hidungnya mulai meler, dia pertama kali didiagnosis sebagai masalah sinus. Dokter di Filipina pun tidak tau penyakit apa yang diderita oleh Pilapil
Berikut perbadingan klaim netizen (kiri) dan laporan di MailOnline pada 2019 (kanan):
Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dalam artikel berjudul: "Unrelated photos published in false report about Moderna Covid-19 vaccine side effects".
Menurut artikel tersebut, klaim pria yang disebut terkena efek samping Vaksin Moderna diterbitkan oleh situs media yang tidak kredibel, Real Raw News. Menurut Media Bias Fact Check (MBFC), Real Raw News merupakan media independen berbasis di Amerika Serikat yang sering dilaporkan sering memmbuat berita palsu.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), yang menyetujui Vaksin Moderna Covid-19 pada Desember 2020, menyatakan bahwa efek sampingnya ringan.
"Efek samping yang paling sering dilaporkan dari vaksin, yang biasanya berlangsung beberapa hari, adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala , nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di lengan yang sama dengan suntikan, mual dan muntah, serta demam," bunyi pernyataan dari FDA.
Referensi Artikel
https://www.scielo.br/pdf/abo/v70n1/33.pdf
https://www.dailymail.co.uk/news/article-7256061/Fathers-face-swells-three-times-size-suffering-mystery-disease-Philippines.html
https://www.fda.gov/emergency-preparedness-and-response/coronavirus-disease-2019-covid-19/moderna-covid-19-vaccine
https://factcheck.afp.com/unrelated-photos-published-false-report-about-moderna-covid-19-vaccine-side-effects
Advertisement
Kesimpulan
Klaim foto dua pria terkena efek samping Vaksin Moderna merupakan informasi yang salah. Dua foto itu sudah berada di internet sebelum pandemi covid-19 melanda di seluruh dunia dia awal tahun 2020.
Foto pertama diambil pada 2007 di Brasil, sedangkan foto kedua terjadi di Filipina pada 2019. Kedua foto itu mengalami pembengkakan wajah karena penyakit misterius yang diawali dari sinusitus.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement