Filipina Siap Kirim Perawat ke Inggris dan Jerman Asalkan Dapat Sumbangan Vaksin COVID-19

Filipina yang menjadi salah satu negara di Asia dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Feb 2021, 14:32 WIB
Penumpang asing yang mengenakan pakaian pelindung berbaris untuk penerbangan mereka ke China di Bandara Internasional Manila, Filipina, Senin (18/1/2021). Infeksi virus corona COVID-19 di Filipina telah melonjak melewati 500 ribu kasus. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Manila - Filipina akan mengizinkan ribuan petugas perawatan kesehatannya, yang sebagian besar merupakan perawat, untuk mengambil pekerjaan di Inggris dan Jerman. Izin akan keluar jika kedua negara setuju untuk menyumbangkan vaksin COVID-19.

Namun, Kementerian Kesehatan Inggris menyatakan tidak tertarik dengan kesepakatan semacam itu, dan prioritasnya adalah menggunakan suntikan di dalam negeri, tetapi mengatakan akan berbagi kelebihan vaksin secara internasional di masa depan.

Filipina yang menjadi salah satu negara di Asia dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi, telah melonggarkan larangan untuk menempatkan petugas kesehatannya di luar negeri.

Alice Visperas, direktur biro urusan internasional kementerian tenaga kerja, mengatakan Filipina terbuka untuk mencabut batasan tersebut dengan imbalan vaksin dari Inggris dan Jerman.

Perawat termasuk di antara jutaan orang Filipina yang bekerja di luar negeri, memberikan lebih dari US$ 30 miliar setahun bagi perekonomian negara.

"Kami sedang mempertimbangkan permintaan untuk mencabut batas penyebaran, sesuai kesepakatan," kata Visperas, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (24/2/2021).

Inggris memiliki jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 tertinggi kelima di dunia, sementara Jerman memiliki infeksi terbanyak ke-10 secara global.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Inggris Tak Mau Perdagangkan Vaksin

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Inggris mengatakan, ada 11.000 lebih perawat yang bekerja di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dibandingkan tahun lalu.

Dikatakan bahwa meskipun pihaknya berterima kasih kepada 30.000 orang Filipina yang bekerja untuk NHS, Inggris tidak perlu lagi memperdagangkan vaksin.

"Kami tidak memiliki rencana bagi Inggris untuk menyetujui kesepakatan vaksin dengan Filipina terkait dengan perekrutan perawat lebih lanjut," kata seorang juru bicara kementerian kesehatan, mengutip janji Perdana Menteri Boris Johnson untuk berbagi suntikan cadangan di akhir tahun.

"Kami telah mengonfirmasi akan berbagi kelebihan vaksin di masa depan. Misalnya, melalui kumpulan pengadaan internasional COVAX."

Filipina ingin mendapatkan 148 juta dosis vaksin secara keseluruhan, sementara Inggris telah memesan lebih dari 400 juta dosis, enam kali lipat populasinya.

Pada 2019, hampir 17.000 perawat Filipina menandatangani kontrak kerja di luar negeri, demikian disampaikan dari data pemerintah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya