FOTO: Melihat Panen Buluh di Polandia yang Bersalju

Atap buluh terkenal dengan daya tahan dan insulasi termalnya.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 24 Feb 2021, 13:17 WIB
FOTO: Melihat Panen Buluh di Polandia yang Bersalju
Atap buluh terkenal dengan daya tahan dan insulasi termalnya.
Pemandangan udara menunjukkan pekerja lapangan memotong buluh di The Vistula Spit dekat Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Buluh tersebut dipotong di musim dingin dengan pemanen khusus selama cuaca beku. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Pemandangan udara menunjukkan pekerja lapangan memotong buluh di The Vistula Spit dekat Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Setelah diproses, buluh digunakan untuk atap di Polandia, Denmark, Belanda, dan Jerman. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Pekerja lapangan memotong buluh di The Vistula Spit dekat Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Atap buluh terkenal dengan daya tahan dan insulasi termalnya. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Buluh dipanen di kawasan lindung "Natura 2000" di The Vistula Spit dekat Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Buluh tersebut dipotong di musim dingin dengan pemanen khusus selama cuaca beku. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Pekerja lapangan memindahkan buluh ke traktor yang mengangkutnya ke gudang di Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Setelah diproses, buluh digunakan untuk atap di Polandia, Denmark, Belanda, dan Jerman. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Seorang pekerja memotong seikat buluh untuk diekspor di Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Atap buluh terkenal dengan daya tahan dan insulasi termalnya. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Seorang pekerja menyiapkan bundel buluh untuk diekspor di Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Buluh tersebut dipotong di musim dingin dengan pemanen khusus selama cuaca beku. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)
Seorang pekerja menyiapkan bundel buluh untuk diekspor di Desa Jagodno, dekat Elblag, Polandia utara, 19 Februari 2021. Setelah diproses, buluh digunakan untuk atap di Polandia, Denmark, Belanda, dan Jerman. (MATEUSZ SLODKOWSKI/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya