Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan siap memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang target meraup investasi Rp 900 triliun pada 2021.
Adapun besaran tersebut lebih tinggi dari target yang dibuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian PPN/Bappenas senilai Rp 856 triliun.
Advertisement
"Perintah bapak Presiden sampaikan kepada kami BKPM dan minta Rp 900 triliun. Karena pimpinan saya adalah Presiden maka Insya Allah saya kerjasama untuk wujudkan arahan dan perintah untuk Rp 900 triliun," ujar Bahlil dalam sesi teleconference, Rabu (24/2/2021).
Optimisme senada sebelumnya sempat dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia yakin realisasi investasi di Indonesia pada tahun ini bisa mencapai Rp 900 triliun.
Alasannya, sampai akhir 2020 lalu, realisasi investasi yang masuk sudah mencapai Rp 826 triliun, atau kurang Rp 74 triliun dari target pada 2021 ini.
"Jadi Rp 900 triliun itu tidak sulit. Untuk menambah ini dibutuhkan sekitar Rp 70 triliun," kata Luhut beberapa waktu lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Perusahaan Raksasa Investasi di Batang Senilai Ratusan Triliun Rupiah
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa sudah ada 3 perusahaan besar yang mengisi Grand Batang City Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.
"Khusus untuk LG yang akan berinvestasi sebesar Rp142 triliun bergerak pada industri baterai yang akan paralel dengan investasi smelter nikel di Maluku Utara," katanya dikutip dari Antara, Senin (15/2/2021).
LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium, di antaranya bersama dengan Indonesian Battery Holding yang merupakan gabungan dari MIND.ID, Pertamina, PLN, dan Antam.
Ia mendorong Grand Batang City segera menyelesaikan proses pembangunan infrastruktur terkait 450 hektare lahan di fase pertama yang ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.
Hal itu, kata dia, agar pada Juni 2021 hingga Juli 2021 sudah tidak ada isu lagi terkait "cut and fill" dan pematangan lahan seluas 450 hektare dari total 4.300 hektare lahan yang direncanakan.
"Sesuai dengan rencana pada 2020 sampai hari ini, kami dari BKPM melihat persiapan 'on progress' sesuai dengan perencanaan awal. "(Karena itu) per 2021 Grand Batang City sudah siap untuk menerima tenant yang akan masuk berinvestasi," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa tugas pemerintah daerah melayani semua yang terkait dengan pelayanan investor, khususnya yang harus dilaksanakan oleh pemda.
Layanan tersebut, kata dia, yaitu mempermudah dan mempercepat (yang dibutuhkan investor) tentu dengan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Jadi hubungannya dengan investor keberadaannya tentu bagaimana pemerintah daerah hadir melayani dengan memastikan seperti perintah dari BKPM," katanya.
Wihaji mengatakan sesuai pesan Presiden Joko Widodo bahwa pembangunan KIT Batang harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
"Oleh karena itu, nanti investor itu juga ada keberpihakan bagaimana menyerap tenaga lokal di Kabupaten Batang," katanya.
Advertisement