33 Emiten Dapat 'Tato' dari BEI, Enam Berpotensi Delisting

Hingga saat ini, BEI telah menyematkan notasi khusus E kepada 33 perusahaan terdaftar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2021, 19:16 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan notasi khusus "E" dalam hal Perusahaan Tercatat yang membukukan ekuitas negatif atas laporan keuangannya. Hingga saat ini, bursa telah menyematkan notasi khusus E kepada 33 perusahaan terdaftar.

"Sampai dengan saat ini terdapat 33 Perusahaan Tercatat yang membukukan Ekuitas Negatif dan Bursa telah memberikan  Notasi Khusus E (Ekuitas Negatif),” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).

Dari 33 emiten tersebut, dua di antaranya berstatus delisting. Yakni PT Mitra Investindo (MITI) per 4 Februari 2021, dan PT First Indo American Leasing (FINN) per 2 Maret 2021.

Kemudian, ada enam emiten berpotensi delisting di BEI karena masa suspensi sudah mencapai 24 bulan. Antara lain, PT Ratu Prabu Energi (ARTI) yang masa suspensinya mencapai 24 bulan pada 17 Februari 2022. Lalu PT Eterindo Wahanatama (ETWA) pada 31 Agustus 2022.

PT Bakrie Telecom (BTEL) pada 27 Mei 2021, PT Siwani Makmur (SIMA) pada 17 Februari 2022, PT Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW) pada 2 Mei 2021, dan PT Trikomsel Oke (TRIO) pada 17 Juli 2021.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Daftar 33 Emiten

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Daftar 33 emiten dengan notasi E:

1.PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)

2.PT Modern Internasional (MDRN)

3.PT SLJ Global (SULI)

4.PT Mahaka Media (ABBA)

5.PT Dwi Guna Laksana (DWGL)

6.PT Ratu Prabu Energi (ARTI)

7.PT Eterindo Wahanatama (ETWA)

8.PT Alumindo Light Metal Industry (ALMI)

9.PT Centex Tbk (CNTX)

10.PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) 


Emiten POLY-ZBRA

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

11.PT Asia Pacifics Fiber Tbk (POLY)

12.PT Tirta Mahakam Resources (TIRT)

13.PT Intraco Penta (INTA)

14.PT Exploitasi Energi Indonesia (CNKO

15.PT Wilton Makmur Indonesia (SQMI)

16.PT Argo Pantes (ARGO)

17.PT Global Teleshop (GLOB

18.PT Garuda Indonesia (GIAA)

19.PT Steady Safe (SAFE)

20.PT Zebra Nusantara (ZBRA)


Emiten CANI-TRIO

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

21.PT Capitol Nusantara Indonesia (CANI)

22.PT Express Transindo Utama (TAXI)

23.PT Ictsi Jasa Prima (KARW)

24.PT Magna Investama Mandiri (MGNA)

25.PT First Indo American Leasing (FINN)

26.PT Mitra Investindo (MITI)

27.PT Onix Capital Tbk (OCAP)

28.PT Leyand International (LAPD)

29.PT Bakrie Telecom (BTEL)

30.PT Siwani Makmur (SIMA)

 

31.PT Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW)

32.PT Mitra Investindo (MITI)

33.PT Trikomsel Oke (TRIO)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya