Tren Pakai Tali Masker, Satgas COVID-19 dan Pakar Sebut Hal Itu Tidak Dianjurkan

Strap atau tali masker digunakan untuk mengalungkan masker saat tidak dipakai menutup hidung dan mulut. Namun, pakar tak sarankan penggunaan strap atau tali masker ini. Kenapa?

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2021, 20:30 WIB
Benarkah penggunan tali masker berbahaya bagi kesehatan? Simak selengkapnya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Strap atau tali masker yang berfungsi agar masker tak jatuh saat dilepas tengah menjadi perbincangan publik. Penggunaan tali pada masker ini sedang tren di anak muda. Baik itu dipakai warga biasa, artis dalam negeri dan luar negeri. Namun, Satgas COVID-19 tidak menganjurkan penggunaan tali pada masker. 

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K) tidak menganjurkan penggunaan tali masker karena tetap berpotensi menularkan virus Corona.

"Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab, ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh," kata Alexander saat konferensi pers yang disiarkan di Youtube BNPB ditulis Rabu (24/2/2021).

Senada dengan pernyataan Satgas, epidemiolog Windhu Purnomo menyarankan sebaiknya masker disimpan di tempat yang higienis, seperti di dompet atau amplop khusus masker. Mengalungkan masker di leher tetap akan membuat masker terkontaminasi oleh virus.

"Kita memang harus selalu pakai masker, namun kalau sedang tidak dipakai, bukan berarti diletakkan di dagu atau dikalungkan di leher. Masker dilipat dan diletakkan di tempat yang bersih," kata Windhu saat dihubungi merdeka.com.

 

Melaney Ricardo kenakan tali masker c.u.r.l.y.fries/dok. Galuh Wanda

Dia pun mengapresiasi masyarakat yang sudah patuh memakai masker, namun kata dia, jika trend mengalungkan masker masih terus terjadi kedepannya, dia khawatir penggunaan masker tidak akan berpengaruh untuk mencegah penularan virus Corona.

"Memang sudah pakai masker bagus, tapi kalau dilakukan tidak benar, tetap akan terjadi penularan. Kan bisa disimpan di dompet khusus masker, sudah ada yang jual atau di amplop yang lebih murah," kata ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Airlangga itu.

Selain itu, kata dia, teknik penyimpanan masker sebelum diletakkan di dompet juga harus diperhatikan. Pastikan satu sisi tetap steril.

"Melipatnya yang bagian luar, tidak apa terpapar, nah yang untuk mulut kita pastikan di dalam. Jadi bisa dipakai lagi," ujarnya.

Penulis: Rifa Yusya Adilah/Merdeka.com


Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya